JATIMTIMES - Bupati Jember Muhammad Fawait SE. MSc, Selasa (21/10/2025) mengunjungi rumah sakit dr. Soebandi Jember untuk menjenguk pasien. 

Bupati tiba di rumah sakit dengan masuk lewat ruang UGD (Unit Gawat Darurat), namun saat baru masuk, Bupati kaget dengan banyaknya jumlah pasien yang dirawat di luar kamar. 

Baca Juga : Pemkab Jember Masih Sisakan Hutang 214 M di Rumah Sakit, Bupati Segera Cari Solusi

"Jumlah pasien di rumah sakit dr. Soebandi cukup banyak, tidak hanya dari Jember, ini tadi juga ada dari Situbondo dan Banyuwangi, memang tidak salah kalau rumah sakit kita ini menjadi rujukan 7 kabupaten untuk wilayah tapal kuda, makanya pasien sangat membludak," ujar Bupati. 

Menyikapi ini, pihaknya akan segera melakukan pembahasan dengan menganggarkan penambahan gedung, dengan memanfaatkan bangunan gedung yang tidak terpakai (mangkrak). 

"Nanti akan segera kita lakukan pembahasan untuk penambahan pembangunan gedung, akan kita manfaatkan gedung yang tidak terpakai untuk penambahan," ujar Bupati. 

Tidak hanya menambah bangunan gedung, beberapa peralatan medis, terutama untuk cuci darah, juga akan segera disiapkan, selain peralatannya yang rusak dan terbatas, jumlah pasien cuci darah juga cukup banyak. 

"Kami juga akan menambah peralatan medis, terutama peralatan medis untuk cuci darah, karena peralatan yang ada saat ini sangat terbatas jumlahnya, juga ada yang tidak berfungsi," jelasnya. 

Baca Juga : Pro-Gus’e Jadi Wajah Baru Pemerintahan Jember: Dekat, Cepat, dan Responsif

Sementara Plt. Direktur RSD dr. Soebandi Jember DR. dr. I Nyoman Semita M. Kes melalui Wadir Keuangan dan Pelayanan Deni Irawan S. Sos, kepada wartawan menyampaikan, bahwa setiap hari jumlah pasien yang masuk ke UGD dari berbagai daerah, rata-rata mencapai 100 pasien. 

"Memang selama ini, rata rata pasien masuk UGD di RS Soebandi, rata-rata perhari 100 pasien, beberapa ada yang rawat inap, cuma karena jumlah TT (Tempat Tidur) pasien overload, beberapa pasien harus dirawat di UGD dulu, makanya terlihat membludak," ujar Deni. 

Deni bersyukur Bupati Jember langsung tanggap dengan kondisi ini, sehingga kedepan, pasien bisa mendapat pelayanan yang lebih baik. "Kalau gedung yang mangkrak itu dibenahi ndan dimanfaatkan, bisa menampung 40 TT, dan biayanya kisaran Rp. 40 Milyar, termasuk dengan peralatan medisnya," pungkasnya. (*)