free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Tak Semua Sambut 1 Januari, Ini 4 Negara yang Tak Merayakan Tahun Baru Masehi

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

17 - Dec - 2025, 14:20

Placeholder
Ilustrasi perayaan tahun baru Masehi 2026. (Foto dari Pixabay)

JATIMTIMES - Pergantian tahun identik dengan perayaan Tahun Baru Masehi setiap 1 Januari yang dirayakan di berbagai belahan dunia. Momen ini biasanya diwarnai dengan pesta kembang api, hitung mundur, serta libur panjang yang dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga dan teman. Namun, di balik kemeriahan tersebut, tidak semua negara menjadikan Tahun Baru Masehi sebagai perayaan utama.

Sejumlah negara justru memiliki sistem penanggalan sendiri yang telah digunakan selama ratusan bahkan ribuan tahun, baik berdasarkan perhitungan lunar, lunisolar, maupun nilai-nilai keagamaan. Kalender-kalender ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu, tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas budaya, tradisi, dan kehidupan sosial masyarakatnya.

Baca Juga : Pegawai Bank Jatim Donasi Korban Bencana Alam dengan Run To Care

Akibatnya, momen pergantian tahun di negara-negara tersebut dirayakan pada tanggal yang berbeda dan dengan cara yang unik, mulai dari ritual keagamaan hingga festival budaya yang sarat makna. Berikut ini empat negara dan kawasan yang tidak merayakan Tahun Baru Masehi sebagai perayaan utama, lengkap dengan tradisi tahun baru yang masih dijaga hingga kini.

1. China

China memiliki sistem kalender tradisional sendiri yang berbeda dari kalender Masehi. Negara ini menggunakan kalender lunisolar, yakni penanggalan yang menggabungkan perhitungan pergerakan matahari dan bulan. Kalender tersebut telah digunakan sejak masa Dinasti Han dan masih berpengaruh kuat dalam kehidupan masyarakat China hingga saat ini.

Tahun Baru China, atau yang dikenal sebagai Imlek, biasanya jatuh antara akhir Januari hingga pertengahan Februari. Perayaannya berlangsung meriah selama 15 hari, dimulai dengan malam reuni keluarga dan ditutup dengan Festival Lampion.

Tradisi khas Imlek meliputi makan bersama keluarga, pertunjukan barongsai dan naga, kembang api, serta pembagian angpao yang melambangkan harapan akan keberuntungan dan kesejahteraan di tahun yang baru.

2. Vietnam

Vietnam juga tidak menjadikan 1 Januari sebagai momen utama pergantian tahun. Negara ini merayakan Tết Nguyên Đán, atau yang lebih dikenal sebagai Tết, sebagai Tahun Baru tradisional.

Tết mengikuti kalender lunar dan biasanya jatuh pada Januari atau Februari. Menariknya, tanggal perayaan Tết umumnya bertepatan dengan Tahun Baru China karena keduanya memiliki akar kalender yang serupa.

Bagi masyarakat Vietnam, Tết adalah perayaan terpenting dalam setahun. Momen ini dimanfaatkan untuk pulang kampung, membersihkan rumah, menghormati leluhur, serta mempererat hubungan keluarga. Suasana Tết dipenuhi dekorasi khas, sajian tradisional, dan berbagai ritual budaya yang sarat makna.

3. Thailand

Thailand memiliki perayaan tahun baru sendiri yang dikenal dengan nama Songkran. Berbeda dari negara lain, Songkran jatuh setiap tanggal 13 April dan ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Songkran identik dengan tradisi saling menyiram air, yang melambangkan proses penyucian diri dan membuang kesialan dari tahun sebelumnya. Selain itu, masyarakat Thailand juga mengunjungi kuil, membersihkan patung Buddha, serta berkumpul bersama keluarga besar.

Baca Juga : Rayakan Malam Natal 2025 di Malang, Ini Gereja-Gereja yang Rutin Mengadakan Ibadah

Perayaan Songkran biasanya berlangsung lebih dari satu hari. Pemerintah Thailand bahkan memperpanjang masa libur agar masyarakat dapat mudik dan merayakan bersama keluarga di kampung halaman.

4. Negara-negara Islam

Di sejumlah negara berpenduduk mayoritas Muslim, seperti Arab Saudi dan Pakistan, pergantian tahun yang paling bermakna adalah Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah.

Tahun Baru Islam menandai peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Perayaan ini jatuh pada 1 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah yang berbasis peredaran bulan.

Berbeda dengan perayaan tahun baru pada umumnya, Tahun Baru Islam diperingati secara sederhana. Kegiatan yang dilakukan biasanya berupa doa bersama, refleksi diri, dan kajian keagamaan, tanpa pesta atau kemeriahan.

Perbedaan cara merayakan tahun baru menunjukkan betapa beragamnya budaya dan tradisi di dunia. Meski Tahun Baru Masehi menjadi standar internasional, banyak negara tetap mempertahankan kalender dan perayaan tradisional mereka sebagai bagian dari identitas budaya dan kepercayaan yang diwariskan turun-temurun.

Perayaan tahun baru pun tidak selalu soal pesta, melainkan juga menjadi momen refleksi, penyucian diri, dan mempererat hubungan keluarga.


Topik

Peristiwa tahun baru masehi 1 januari tahun baru hijriah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Madiun Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya