JATIMTIMES - Timnas Indonesia U-22 akan melakoni laga hidup mati melawan Myanmar pada pertandingan terakhir Grup C SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025). Dengan misi wajib menang besar, beban berat kini berada di pundak para pemain kunci yang diharapkan mampu menjadi pembeda.
Pertandingan ini akan menentukan langkah Garuda Muda untuk tetap menjaga peluang melaju ke fase berikutnya. Usai tampil kurang maksimal saat menghadapi Filipina, pelatih Indra Sjafri diprediksi akan melakukan rotasi demi meningkatkan kreativitas permainan serta ketajaman lini depan.
Baca Juga : Pemkab Malang Raih Peringkat 6 Bidang Kebinamargaan Tingkat Nasional
Berikut tiga pemain yang berpotensi menjadi kunci saat Indonesia menghadapi Myanmar U-22:
1. Jens Raven — Striker Muda dengan Potensi Besar

Jens Raven menjadi salah satu nama yang paling dinantikan tampil di skuad Garuda Muda. Hingga kini, striker muda Bali United itu belum mendapatkan menit bermain dari Indra Sjafri di SEA Games 2025. Meski masih sangat muda, kualitasnya sebagai penyerang murni tidak perlu diragukan.
Laga melawan Myanmar bisa menjadi momentum tepat bagi Jens untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai target man. Jika Mauro Zijlstra kembali kesulitan menembus pertahanan lawan seperti pada laga sebelumnya, Jens berpeluang besar menjadi solusi baru di lini depan. Postur, determinasi, dan kemampuan duel udara yang dimilikinya bisa memberikan dimensi berbeda bagi serangan Indonesia.
2. Hokky Caraka — Opsi Pengganti Tajam di Lini Depan

Nama lain yang layak mendapat menit bermain lebih banyak adalah Hokky Caraka. Penyerang Persita Tangerang ini memang belum memperlihatkan ketajaman maksimal dalam beberapa kesempatan, baik di klub maupun tim nasional. Namun, Hokky memiliki pengalaman internasional yang cukup dan karakter bermain yang agresif.
Indra Sjafri sempat menurunkan Hokky selama 10 menit saat laga melawan Filipina. Dengan waktu yang lebih panjang, pemain asal Gunung Kidul ini berpotensi memberi kontribusi signifikan. Mobilitasnya bisa membuka ruang bagi rekan-rekan di lini depan, terutama ketika Myanmar tampil rapat dalam bertahan.
3. Zanadin Fariz — Sumber Kreativitas Baru di Lini Tengah

Kreativitas menjadi satu kelemahan Indonesia saat menghadapi Filipina. Duet Ivar Jenner dan Rivaldo Pakpahan memang solid dalam bertahan, namun kurang memberi variasi serangan. Karena itu, Zanadin Fariz bisa menjadi opsi ideal untuk meningkatkan fleksibilitas permainan.
Baca Juga : Jelang Libur Nataru, Jasamarga Berlakukan Diskon Tarif Tol 20% di Ruas Trans Jawa
Gelandang Persis Solo tersebut dikenal memiliki keberanian untuk melakukan penetrasi dari lini kedua dan kemampuan membawa bola yang agresif. Keberadaannya dapat menjadi pembeda ketika Indonesia kesulitan membongkar pertahanan Myanmar yang cenderung disiplin dan menunggu momen serangan balik.
Laga melawan Myanmar bukan hanya tentang taktik, tetapi juga tentang memaksimalkan potensi pemain yang ada. Jens Raven, Hokky Caraka, dan Zanadin Fariz bisa menjadi kunci untuk membuka peluang kemenangan Indonesia di SEA Games 2025. Dengan kombinasi kreativitas, agresivitas, dan determinasi, Garuda Muda diharapkan mampu tampil lebih efektif dan mencuri tiga poin penting.
