JATIMTIMES – Jalur utama penghubung Blitar–Malang mendadak macet total, Senin (13/10/2025) sore. Dua truk bermuatan tebu saling hantam di Desa Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun tumpukan batang tebu yang berserakan di jalan membuat arus lalu lintas lumpuh hingga magrib.
Asap solar dan debu tebu mengepul di udara. Dua truk besar saling menempel di badan jalan, bagian depannya ringsek. Di sekitar lokasi, warga berkerumun, sementara polisi lalu lintas sibuk mengatur kendaraan yang mulai menumpuk dari dua arah. Petugas harus bekerja ekstra untuk mengevakuasi muatan yang menutup separuh badan jalan.
Baca Juga : Dana Transfer Turun, Pemkot Blitar Fokuskan Anggaran pada Layanan Publik dan Aset Produktif
Kasat Lantas Polres Blitar, AKP Rio Angga Prasetyo, mengatakan tabrakan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Hingga pukul 18.00, proses evakuasi masih berlangsung karena kedua truk bermuatan penuh.
“Evakuasi berlangsung lama karena kami harus memindahkan muatan tebu terlebih dahulu. Jalur baru bisa dibuka sebagian menjelang malam,” ujar Rio.
Rio menjelaskan, tabrakan bermula ketika truk bermuatan tebu dari arah timur menuju barat berusaha menghindari kendaraan di depannya. Sopir mendadak membanting setir ke kanan, namun laju kendaraan terlalu cepat. Dari arah berlawanan, truk lain juga sarat tebu datang dari barat ke timur. Benturan keras pun tak terhindarkan.
“Kedua truk sama-sama bermuatan tebu. Truk dari timur memuat tebu dari Malang menuju Kediri, sedangkan truk dari barat membawa tebu dari Tulungagung ke arah Malang,” terang Rio.
Benturan membuat muatan tebu dari dua truk tumpah ke jalan. Bongkahan tebu menutup sebagian besar jalur Blitar–Malang. Petugas dibantu warga menyingkirkan tebu satu per satu agar evakuasi bisa dilakukan. “Kami kerahkan alat berat untuk menarik truk. Tapi karena muatannya penuh, harus dikosongkan dulu agar tidak terguling,” tambahnya.
Akibat insiden ini, arus lalu lintas dari dua arah lumpuh total. Polisi akhirnya memberlakukan sistem buka tutup dan pengalihan arus.Kendaraan dari timur yang hendak ke barat dialihkan melalui simpang tiga RSUD Ngudi Waluyo menuju Wlingi, lalu ke Gandusari dan tembus ke simpang empat Talun. Sedangkan kendaraan dari arah barat menuju timur dialihkan melalui simpang tiga Bajang ke arah Selopuro.
“Untuk sepeda motor, kami berlakukan sistem buka tutup agar tetap bisa melintas,” jelas Rio.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, kedua sopir truk mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo untuk mendapatkan perawatan medis. “Sopir hanya luka ringan, tapi kami tetap minta dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Rio.
Baca Juga : Daftar Pemimpin Dunia yang Hadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir, 13 Oktober 2025
Hingga berita ini ditulis, petugas masih berjaga di lokasi untuk memastikan arus kendaraan kembali lancar. Batang-batang tebu yang berserakan dikumpulkan di pinggir jalan. Lampu rotator dari mobil patroli masih menyala, memantulkan cahaya di antara batang tebu dan aspal yang lembab.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kecelakaan yang melibatkan kendaraan pengangkut tebu di jalur Blitar–Malang. Polisi mengimbau sopir truk agar lebih berhati-hati, terutama saat melintas di jalur sempit dan menurun seperti di kawasan Talun. “Kelelahan dan muatan berat sering jadi pemicu utama kecelakaan. Kami akan terus lakukan patroli dan sosialisasi,” tegas Kasat Lantas Polres Blitar itu.
