free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

BPS: Angka Kemiskinan di Kota Malang Terus Menurun per Maret 2025

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13 - Oct - 2025, 10:23

Placeholder
Grafik perkembangan persentase pendudk miskin di Kota Malang 2010-2025. (Foto: BPS Kota Malang)

JATIMTIMES - Jumlah penduduk miskin di Kota Malang mengalami penurunan hingga Maret 2025. Persentase penduduk miskin di Kota Malang mengalami penurunan dari 3,91 persen pada Maret 2024 menjadi sebesar 3,85 persen pada Maret 2025.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang pada akhir September 2025, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan/GK) di Kota Malang pada  Maret 2025 mencapai 34,41 ribu jiwa. Jumlah ini turun sebesar kurang lebih 0,43 ribu jiwa, jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2024 yang sebesar 34,84 ribu jiwa.

Baca Juga : One Piece Episode Terbaru Kapan Tayang? Ini Jadwalnya Usai Libur Dua Pekan

Dengan garis kemiskinan di Kota Malang Maret 2025 sebesar Rp 737.954,- per kapita per bulan, bertambah sebesar Rp 31.613,- perkapita per bulan bila dibandingkan kondisi Maret 2024 yang sebesar Rp 706.341,-.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin mengatakan secara umum pada periode Maret 2010 hingga Maret 2025, tingkat kemiskinan di Kota Malang mengalami penurunan. Namun pada Maret 2020 sampai Maret 2021 ada peningkatan.

“Kenaikan persentase penduduk miskin pada periode ini dipicu oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia tidak terkecuali wilayah Indonesia termasuk Kota Malang,” ungkap Umar, Senin (13/10/2025).

Berdasarkan persentase, lanjut Umar penduduk miskin di Kota Malang dalam rentang waktu satu tahun tersebut mengalami penurunan sebesar 0,06 persen poin dari 3,91 persen pada Maret 2024 menjadi 3,85 persen pada Maret 2025. Hal ini merupakan pencapaian positif meski dari sisi jumlah, 34,41 ribu penduduk miskin tersebut bukanlah jumlah yang sedikit.

“Namun sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa ketika jumlah penduduk miskin semakin berkurang, kemungkinan penduduk miskin yang tersisa sebagian besar adalah mereka yang masuk dalam kategori kemiskinan kronis,” imbuh Umar.

Pihaknya membeberkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penurunan kemiskinan selama periode Maret 2024– Maret 2025, di antaranya intervensi kemiskinan yang lebih tepat sasaran dengan adanya basis data terupdate. Geliat perekonomian yang semakin baik dengan keberpihakan Pemkot Malang terhadap UMKM menyebabkan pertumbuhan UMKM hingga mencapai 21.270 usaha.

Baca Juga : Rawan Kecelakaan Hingga Korban Meninggal, Warga Joyogrand Pasang Rambu Swadaya

Keberhasilan Pemkot Malang dalam melakukan pengendalian harga komoditas pemicu terjadinya inflasi dengan adanya Kios Pangan Murah, Pasar Murah serta Warung Tekan Inflasi yang mengutamakan masyarakat miskin untuk membeli komoditas dengan harga yang lebih rendah.

Terkendalinya harga komoditas di Kota Malang pada periode pendataan, yakni deflasi year on year sebesar 0,22 persen pada Februari 2025. Pertumbuhan konsumsi akhir rumah tangga sebesar 5,49 persen pada triwulan I tahun 2025 (y-o-y).

Penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 0,70 persen poin atau dari 6,80 persen pada Agustus 2023 menjadi 6,10 pada Agustus 2024.

Melihat fenomena tingkat kemiskinan yang turun kembali pada tahun 2025 ini, pengentasan kemiskinan tetap menjadi prioritas dalam kebijakan arah pembangunan.


Topik

Peristiwa BPS penduduk miskin angka kemiskinan kemiskinan Kota Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Madiun Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Sri Kurnia Mahiruni