JATIMTIMES - Dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Sisir Kota Batu menghentikan sementara produksi dan distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah mulai hari ini, Jumat (26 September 2025). Hal ini menyusul temuan makanan tidak layak dan kasus keracunan makanan MBG Kota Batu di sejumlah sekolah menerima program.
Sebagaimana diberitakan, dua sekolah berhenti menerima MBG setelah ada temuan makanan basi pada Kamis (25/9/2025). Yakni SMA Negeri 1 Batu dan SMP Negeri 1 Batu. Sejumlah siswa juga diketahui mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan yang dikirimkan dari SPPG itu.
Baca Juga : 64 Rumah Rusak Akibat Gempa Banyuputih Situbondo, Pemerintah Dirikan Dapur Umum
Dapur SPPG tempat produksi yang menyuplai sekolah tersebut berada di Jalan Diponegoro Kota Batu. Berdasarkan pantauan JatimTIMES, SPPG tersebut tampak tak ada aktivitas apapun alias tutup.
Hanya ada dua mobil distribusi bertuliskan Badan Gizi Nasional (BGN) terparkir. Beberapa petugas sempat tampak di lokasi, namun tidak berkenan berkomentar ketika dikonfirmasi awak media.
Koordinator MBG Kota Batu, Meita, saat dihubungi memilih untuk tak berkomentar dan mengarahkan untuk langsung menghubungi Badan Gizi Nasional (BGN).
"Mohon maaf saya belum bisa menjawab, silakan bersurat ke BGN jika ada yang diperlukan," jawab Meita singkat saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Jumat sore.
Pihaknya tidak menjawab saat ditanya mengenai dugaan ketidaklayakan makanan dan upaya yang sudah dilakukan untuk sementara waktu. Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan lebih lanjut dari pihak SPPG Kota Batu.
Diberitakan sebelumnya, belasan siswa SMP Negeri 1 Batu mengalami keracunan diduga usai menyantap makanan dari MBG yang didistribusikan pada Kamis (25/9/2025). Sementara di SMA Negeri 1 Batu, siswa menemukan beberapa makanan basi di lauk dan bau amis pada piring saji yang didistribusikan. Sehingga para siswa menolak untuk mengonsumsi.
Kepala SMA Negeri 1 Kota Batu Anto Dwi Cahyono membenarkan. Bahwa program Makan Bergizi Gratis dihentikan sementara karena temuan keracunan makanan MBG Kota Batu tersebut. Pihaknya menyayangkan adanya kejadian tersebut yang merugikan kesehatan siswa.
"Ya, dihentikan sementara karena kemarin ada yang basi, sebagian lauk, ada yang sayurnya basi, jadi tidak dimakan anak-anak," jelas Anto.
Baca Juga : Suka Makan Mi Instan? Begini Trik Menyulapnya Jadi Makanan Sehat
Ia juga membenarkan bahwa adanya bau tidak sedap dari wadah saji atau yang biasa disebut ompreng MBG. Dikatakannya, wadah saji tersebut berbau amis.
Temuan di SMAN 1 Kota Batu, kata Anto yakni pada Kamis (25/9/2025) kemarin. nasi yang diberikan ke siswa basi dan lauk tidak layak dikonsumsi. Anto mendapatkan keluhan dari siswa bahwa rasa makanan juga jauh dari kata enak.
Anto mengatakan karena makanan yang tak layak para siswa memilih untuk membuang makanan program MBG itu untuk dikembalikan ke SPPG yang informasinya berada di wilayah Kecamatan Batu.
Ia menyebut, MBG di sekolah yang dipimpinnya itu mulai terlaksana sejak Kamis 18 September 2025 lalu, atau sudah berjalan sepekan. Kiriman MBG tersebut berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Sisir.
"Ke depan harusnya ada pengawasan lebih diperketat khususnya di dapur SPPG yang menjadi tempat dibuatnya makanan," tegas Anto.
