JATIMTIMES - Universitas Brawijaya (UB) punya cara unik memperingati HUT ke-80 RI. Usai upacara bendera di halaman kampus, Rektor UB Prof Widodo meluncurkan Gerakan Berbagi Buah, sebuah inisiatif yang mengajak sivitas akademika untuk lebih peduli pada kesehatan, kemandirian pangan, dan produk lokal.
“Gerakan Berbagi Buah ini merupakan simbol kepedulian, kebersamaan, sekaligus dorongan bagi kita semua untuk mencintai produk lokal. Buah-buahan adalah anugerah Indonesia yang melimpah. Dengan berbagi, kita tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga memperkuat solidaritas serta kemandirian pangan bangsa,” kata Prof Widodo dalam sambutannya.
Suasana Gerakan Berbagi Buah, inisiatif yang mengajak sivitas akademika untuk lebih peduli pada kesehatan, kemandirian pangan, dan produk lokal. (Foto: istimewa)
Baca Juga : Antusiasme Tinggi, Pendaftaran Lomba Baca Puisi Kemerdekaan JatimTIMES 2025 Diperpanjang
Dalam peluncuran gerakan ini, seluruh pimpinan fakultas, Sekolah Pascasarjana, hingga unit kerja di UB kompak membawa buah lokal untuk dibagikan bersama. Simbolis, tapi penuh makna. Pesannya sederhana, yakni merayakan kemerdekaan tidak harus seremonial saja, tapi bisa lewat aksi nyata yang manfaatnya langsung dirasakan.
Antusiasme pun terlihat dari peserta upacara, termasuk mahasiswa. Mereka menyebut gerakan ini pas dengan semangat hidup sehat sekaligus meneguhkan identitas bangsa lewat konsumsi buah lokal.
“Bagi sivitas akademika UB, Gerakan Berbagi Buah menjadi simbol bahwa perayaan kemerdekaan tidak berhenti pada upacara, tetapi juga menghadirkan nilai kemanfaatan nyata bagi masyarakat,” tambah Prof Widodo.
Baca Juga : Launching Inovasi, Kepala Puskesmas Camplong Dorong Kreativitas dan Terobosan Baru
Upacara HUT ke-80 RI di UB ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa. Momentum ini, menurut kampus, jadi pengingat agar semangat kemerdekaan terus diwujudkan dalam bentuk kontribusi nyata, baik lewat pendidikan, riset, pengabdian, maupun gerakan kecil seperti berbagi buah.
Gerakan ini juga dinilai sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), mulai dari poin 1 (No Poverty), untuk mengakhiri segala bentuk kemiskinan di seluruh dunia pada tahun 2030, poin 2 (Zero Hunger) meningkatkan keamanan pangan hasil perikanan dan poin 12 (Responsible Consumption and Production) mendorong konsumsi dan produksi pangan laut yang aman dan bertanggung jawab.
