JATIMTIMES - Langit selalu menyuguhkan pemandangan yang selalu memanjakan mata.

Selain kerlap-kerlip bulan dan bintang, langit juga dihiasi dengan cahaya utara atau aurora borealis.

Baca Juga : 3 Buah-buahan Ini Sangat Digemari Rasulullah 

Namun, cahaya ini tidak bisa dinikmati setiap saat. Dan tidak semua wilayah dapat menyaksikan keindahan cahaya utara atau aurora borealis ini.

Melansir dari The Washington Post (19/9/2023), pada Selasa malam, fenomena aurora memberikan tampilan yang menakjubkan di seluruh Amerika Serikat. Penampakan ini bisa dilihat di berbagai tempat, mulai dari Minnesota, Michigan, dan Wyoming, hingga ke selatan seperti Virginia, Colorado, Oklahoma, dan Missouri. Bahkan, beberapa orang melaporkan melihatnya di Ontario, Kanada, Belanda, Norwegia, Irlandia, dan Prancis.

Seorang pengamat langit, David Kingham, merasa terkesan dengan penampakan tersebut. Ia melihat pilar-pilar cahaya yang sangat tinggi di Yellowstone, meskipun pertunjukannya hanya berlangsung selama 10 menit.

Di utara Michigan, Shayne Smith juga melaporkan bahwa cahaya fenomena aurora ini sangat terang, cukup menerangi tanah dan objek di sekitarnya sehingga orang bisa melihat tanpa menggunakan senter.

Meskipun aktivitasnya diperkirakan akan mereda pada malam Selasa, tetapi cahaya aurora masih bisa terlihat di daerah-daerah dengan lintang tinggi seperti Kanada utara, Alaska, dan Eropa utara yang sangat utara.

Aurora terjadi ketika matahari mengalirkan energi dan partikel ke Bumi, biasanya melalui ledakan di matahari yang disebut eklips massa koronal. Ketika partikel ini mencapai Bumi, mereka sementara mengganggu perisai magnetik pelindung di sekitar planet kita. Beberapa partikel matahari mengikuti garis medan magnet Bumi untuk masuk ke atmosfer atas kita, yang kemudian menghasilkan cahaya.

Ada juga laporan tentang penampakan STEVE, fenomena langka yang muncul bersamaan dengan aurora, namun melalui mekanisme yang berbeda. STEVE muncul sebagai pita ungu tipis dan kadang-kadang disertai dengan struktur pagar hijau. Beberapa orang melaporkan melihatnya di Michigan dan Wisconsin.

Baca Juga : Viral Jamaah Dapat Bingkisan Kipas Angin saat Hadiri Syukuran "Sultan"

Penampakan aurora dan STEVE cenderung meningkat di sekitar ekuinoks, salah satunya akan terjadi pada hari Sabtu. Beberapa mengatakan bahwa selama waktu ini, Bumi berada dalam posisi yang baik untuk menerima partikel bermuatan dari matahari. Aktivitas ini bisa terlihat beberapa minggu sebelum atau setelah ekuinoks.

Satelit menunjukkan bahwa pada hari Sabtu, terjadi ledakan massa koronal yang mencapai Bumi dari Senin malam hingga Selasa pagi, datang lebih awal dan lebih kuat dari yang diperkirakan. Akibatnya, terjadi badai geomagnetik yang kuat - 3 pada skala yang mencapai 5 - yang membuat aurora bisa terlihat hingga ke daerah dengan lintang tengah.

Warna aurora bergantung pada jenis dan ketinggian partikel yang merangsangnya. Atom oksigen yang lebih tinggi dari 120 mil di atas permukaan bersinar merah saat dirangsang, tetapi menjadi hijau di ketinggian 60 hingga 120 mil. Atom nitrogen yang terangsang bersinar merah muda atau ungu di bawah 120 mil.

Penampakan aurora lebih intens di lintang yang lebih tinggi, muncul sebagai tirai hijau, ungu, dan merah yang bergerak-gerak. Di lintang tengah, penampakan merahnya lebih lemah dan mungkin tidak seindah yang terlihat di lintang yang lebih utara.

Namun, para penggemar aurora senang bisa menyaksikan fenomena alam ini, tak peduli seberapa indah penampakannya.