Okupansi Hotel Kota Batu saat Libur Natal 2025 Turun, Homestay Justru Nyaris Penuh
Reporter
Irsya Richa
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
29 - Dec - 2025, 04:24
JATIMTIMES - Tingkat hunian hotel dan homestay di Kota Batu selama libur Natal 2025 menunjukkan dinamika yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Jika sektor perhotelan mengalami penurunan okupansi dibanding Nataru 2024, homestay justru mencatatkan capaian yang menggembirakan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, mengatakan bahwa rata-rata okupansi hotel pada periode 24 hingga 28 Desember 2025 berada di kisaran 50 hingga 70 persen.
Baca Juga : Pemkot Batu Ambil Langkah Darurat, Jalur Klemuk Ditutup Sementara
“Kalau dibandingkan dengan tahun 2024, memang lebih bagus tahun lalu. Saat malam Natal, okupansi hotel bisa tembus 90 persen,” ujar Sujud, Senin (29/12/2025).
Pada Nataru 2024, tingkat hunian hotel tidak hanya tinggi di puncak liburan, tetapi juga stabil pada hari-hari di luar malam Natal dan malam Tahun Baru. Kondisi ini jelas berbeda dengan kondisi pada Natal 2025
“Di tanggal 26, 27, 28, sampai 29 Desember tahun lalu, okupansi masih bisa di angka 70 persen. Sementara tahun ini cenderung lebih fluktuatif,” jelas Sujud.
Meski demikian, pelaku perhotelan masih menaruh harapan pada dua hari terakhir menjelang pergantian tahun. Sujud optimistis target okupansi tinggi masih bisa dikejar.
“Tapi kami berharap tanggal 30 dan 31 Desember, besok dan lusa, masih bisa terkejar target 90 persen,” tambah pria yang juga Direktur Utama Selecta ini.
Berbanding terbalik dengan hotel, sektor homestay di Kota Batu justru menikmati lonjakan pemesananselama libur Natal. Ketua Indonesia Homestay Association (IHSA) Kota Batu, Natalina, menjelaskan tingkat hunian homestay hampir penuh.
“Alhamdulillah mendekati 100 persen, Mbak. Kondisi ini bagus banget dan sesuai dengan prediksi awal kami,” ungkap Natalina.
Ia menambahkan, reservasi mendadak atau last minute booking menjadi pendorong utama melonjaknya okupansi homestay menjelang dan saat Natal.
Baca Juga : UMK Naik Rp 211 Ribu, Wali Kota Malang Tekankan Kepatuhan Pengusaha dan Produktivitas Pekerja
“Last minute reservasi mulai ramai, jadi banyak homestay yang terisi penuh,” kata Lina saat dikonfirmasi.
Namun, Natalina mengakui bahwa setelah Natal, okupansi homestay mulai melambat menjelang Tahun Baru.
“Untuk Tahun Baru mulai agak slow, tapi masih di angka 50 persen,” jelas Lina.
Selain itu, sektor homestay juga menghadapi kendala teknis di lapangan. Salah satunya adalah masalah pasokan air bersih.
“Ada kendala di homestay yang menggunakan PDAM, karena air tidak keluar sama sekali,” ungkap Lina.
Meski hotel belum sepenuhnya pulih seperti tahun lalu, tingginya okupansi homestay menunjukkan bahwa minat wisatawan ke Kota Batu masih sangat kuat, dengan preferensi akomodasi yang kian beragam.
