JATIMTIMES - KONI Kota Malang resmi menggelar Rapat Kerja Tahun 2025 di Lantai 7 Malang Creative Center pada Minggu (7/12/2025). Mengangkat tema Sinergi dan Inovasi Menuju Prestasi Olahraga Kota Malang yang Unggul dan Berkelanjutan, agenda ini menjadi ruang konsolidasi seluruh pimpinan cabang olahraga demi mematangkan strategi pembinaan atlet.
Mengusung semangat satu hati mengukir prestasi, prestasi tiada henti, raker tahun ini menitikberatkan pada penguatan ekosistem olahraga dan suksesi atlet Kota Malang untuk berbagai kompetisi di masa mendatang. Keberhasilan di Porprov sebelumnya dianggap sebagai modal penting untuk melangkah lebih jauh.
Baca Juga : KONI Kota Malang Gaspol Siapkan Suksesi Atlet, Targetkan Ledakan Prestasi di Porprov 2027
Ketua Umum KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, hadir langsung dan menegaskan bahwa raker tahun ini menjadi momentum krusial bagi Kota Malang. Terutama dalam menyiapkan diri menghadapi Pekan Olahraga Provinsi ke 10 di Surabaya.
“Ini penting untuk melakukan persiapan Porprov ke-10 di Surabaya dengan minimal mempertahankan di posisi kedua,” ujar Nabil.
Ia menyoroti pentingnya pembentukan dan penguatan cabang olahraga yang belum terkelola dengan optimal di Kota Malang. Menurutnya, pembinaan organisasi cabor akan menentukan peluang Kota Malang untuk kembali memanen medali.
“Yang penting juga pembentukan cabor-cabor yang belum ada dari cabor yang sudah ada di Jawa Timur, harus terus diperkuat,” tegasnya.
Nabil bahkan mendorong Kota Malang agar serius mencetak atlet berprestasi level dunia, terutama pada nomor individual. Ia pun menilai bahwa Kota Malang memiliki potensi untuk hal tersebut, dan harus ditangani secara serius.
“Harus ada Arek Malang yang berprestasi di level internasional. Ini harus di maintenance. Caranya, atlet-atlet harus diikutkan event-event internasional. Jangan berhenti besar di sini saja. Pacitan bisa, Surabaya bisa, NTB bisa. Kota Malang seharusnya bisa menurut saya,” ujarnya.
Nabil juga memuji perhatian Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang dinilainya sangat peduli terhadap dunia olahraga. Ia menyebut kolaborasi antara KONI, Pemkot, dan DPRD sebagai kekuatan signifikan dalam peningkatan prestasi atlet.
“Perhatian Wali Kota Malang ini luar biasa sekali. Kolaborasi KONI, Pemkot Malang, DPRD menjadi kekuatan penting untuk meningkatkan prestasi olahraga,” imbuhnya.
Menurut Nabil, beberapa cabor di Kota Malang memiliki potensi besar mencapai level internasional. Yang diperlukan hanya pengemasan program dan optimalisasi pembinaan.
“Ada beberapa cabor di Kota Malang yang potensial mencapai level internasional. Tinggal bagaimana mengemas dan memaksimalkannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan kapasitas atlet, pelatih dan kualitas latihan.
“Jadi raker kali ini bakal menjadi suatu tempat evaluasi bagi KONI dalam perencanaan hasil ke depannya. Terutama dalam hasil porprov kemarin yang bakal menjadi acuan dalam pembenahan. Paling tidak kita evaluasi dulu,” imbuhnya.
Terkait pengurangan anggaran KONI, Wahyu menegaskan bahwa penyesuaian anggaran terjadi di banyak sektor. Namun ia menuntut agar prestasi runner up Porprov tahun lalu tetap dijaga.
“Kalau soal pengurangan anggaran saya rasa di banyak sektor juga banyak yang dikurangi. Namun sebagai runner up kita harus menjaga prestasi apa yang sudah kita raih dengan baik. Dengan kondisi ini saya yakin cabor bisa ada strategi sendiri dalam mengamankan prestasi,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua KONI Kota Malang Dr R Djoni Sudjatmoko SE MM menargetkan capaian lebih besar pada Porprov Jatim X yang digelar di Surabaya tahun 2027. KONI Kota Malang, kata dia, membidik lebih dari 200 medali emas.
"Harapan kami, Porprov Jatim di Surabaya nanti akan lebih berhasil dan lebih banyak mendapat medali. Kita tahu, Surabaya sendiri menargetkan 250 medali emas,” katanya.
Untuk mencapai itu, Djoni menekankan perlunya sinergitas kuat antara Pemkot, seluruh cabor, dan dukungan masyarakat.
“Saya minta cabor untuk lebih profesional, tidak ada istilah like and dislike terhadap atlet, buang itu jauh-jauh, jangan nuruti emosi,” tegasnya.
