JATIMTIMES - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dipanggil para kiai sepuh ke Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Jombang. Pertemuan ini berlangsung secara tertutup.
Gus Yahya datang ke PP Tebuireng siang tadi sekitar pukul 11.30 WIB. Kedatangan Ketum PBNU ini dalam rangka memenuhi undangan silaturahmi dengan Mustasyar yang digelar Pengasuh PP Tebuireng KH Abdul Hakim Machfudz atau Gus Kikin.
Baca Juga : Kisruh PBNU Memanas: Wasekjen Klaim Surat Penegasan Pleno Tak Sah dan Langgar Tradisi NU
Gus Yahya hadir bersama Katib A'am PBNU KH Said Asrori, KH Muhammad Aunullah A'la Habib, dan anggota Syuriyah KH Ali Akbar Marbun. Kemudian, Sekjen PBNU Amin Said Husni dan Bendum Sumantri Suwarno.
Sedangkan dari Mustasyar NU tampak Mantan Ketum PBNU KH Said Aqil Sirodj, Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Anwar mansyur, dan Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli, serta Gus Kikin.
Pertemuan antara Gus Yahya dan Mustasyar ini digelar secara tertutup di Ndalem Kasepuhan atau rumah pribadi Pengasuh PP Tebuireng. Acara tertutup ini dimulai pukul 12.30 WIB.
Menurut Gus Yahya, kedatangannya ke pesantren yang didirikan oleh Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari ini dalam rangka memenuhi panggilan para kiai sepuh. Namun ia belum mengetahui tujuan dari undangan tersebut.
"Ya para pinisepuh kiai-kiai sepuh memanggil saya, ya saya datang. Apapun yang nanti diminta saya siap. Apapun yang ditanyakan, saya siap jawab," ujarnya kepada wartawan usai berziarah, Sabtu (06/12/2025).
Baca Juga : Cuaca Jatim Sabtu 6 Desember 2025: Malang Berpotensi Hujan Petir
Gus Yahya mengaku membawa banyak dokumen untuk menjelaskan permasalahan PBNU di hadapan para kiai sepuh. Ia berharap, pertemuan yanh diinisiasi PP Tebuireng ini bisa menyelesaikan polemik yang ada di tubuh PBNU.
"Saya datang bersama teman-teman dari PBNU. Semua penjelasan, semua dokumen setas penuh yang apabila diminta kita siapkan. Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal dari penyelesaian," kata Gus Yahya.
Untuk diketahui, masalah di tubuh PBNU ini mulai mencuat usai keluarnya surat edaran PBNU tentang tindak lanjut keputusan rapat harian Syuriyah PBNU yang diteken Wakil Rais Aam PBNU Afifuddin Muhajir dan Katib Ahmad Tajul Mafakhir pada Selasa (25/11/2025). Pada surat edaran itu pada butir 2 menyebutkan bahwa KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU terhitung mulai 26 November 2025.(*)
