free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Sinergi Pemkot Blitar–Perpus Bung Karno: Puncak Pancasila Fest 2nd dan Hari Wayang Dunia Berjalan Meriah

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

21 - Nov - 2025, 06:58

Placeholder
Para penerima penghargaan bersama perwakilan OPD terkait Pemkot Blitar berpose di panggung Pancasila Fest ke-2 dan Hari Wayang Dunia sambil menunjukkan salam Blitar SAE, sebagai simbol kolaborasi antara Pemkot Blitar dan Perpus Bung Karno dalam merayakan budaya serta nilai-nilai Pancasila.(Foto: IKP Diskominfotik Kota Blitar)

JATIMTIMES - Amphiteater Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Kota Blitar, kembali menjadi ruang pertemuan antara seni tradisi, ideologi kebangsaan, dan geliat literasi budaya.

Pada Kamis malam, 20 November 2025, meski diguyur hujan rintik yang membasahi kota, warga, pelajar, seniman, dan pegiat budaya berkumpul untuk merayakan puncak Literasi Seni dan Budaya, Opera Cinewayang, serta Kampung Pancasila Fest ke-2 tahun 2025.Gelaran kolaboratif ini mempertemukan tiga lembaga: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Blitar, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar, serta UPT Perpustakaan Nasional Proklamator Bung Karno.

Baca Juga : Bus Trans Jatim Malang Raya Direncanakan Ditambah Jadi Tiga Koridor

Acara dimulai dengan sorotan lampu teater yang menembus panggung batu. Para penari dari Kabupaten Sragen membuka malam dengan tari khas bertajuk Kidung Subadra. Gerak gemulai para penari mengantar publik memasuki rangkaian acara yang sarat narasi budaya dan pesan ideologis. 

“Ini kolaborasi tiga lembaga yang menghadirkan tiga fokus sekaligus,” ujar Kepala Bakesbangpol Kota Blitar, Toto Robandiyo, sehari sebelum acara. Ia menjelaskan bahwa Perpustakaan Bung Karno membawa misi literasi budaya, Disbudpar memperingati Hari Wayang Sedunia, sementara Bakesbangpol menutup rangkaian Kampung Pancasila Fest yang kedua.

Kidung Subadra

Menghidupkan Kembali Napas Pancasila

Di bawah langit malam yang sedikit berkabut, nuansa amphiteater semakin hidup ketika para finalis Festival Band Pancasila tampil membawakan lagu-lagu bertema kebangsaan. Para pelajar SMA/SMK Negeri Kota Blitar itu menghadirkan komposisi yang memadukan semangat muda dan nilai ideologi negara.

SMKN 3 Kota Blitar memukau penonton lewat lagu bebas “Melompat Lebih Tinggi” yang mereka aransemen ulang dengan sentuhan rock alternatif. SMAN 3 Kota Blitar menghadirkan “Blitar Kawentar”, lagu kebanggaan kota, dengan harmonisasi vokal yang matang. Sementara itu, SMAN 1 Kota Blitar membawakan “Pancasila Rumah Kita” secara utuh dan penuh energi patriotik.

Toto menegaskan bahwa tema nasionalisme sengaja dipertegas dalam festival ini. “Lagu-lagu nasionalis kami wajibkan karena kami ingin generasi pelajar sejak dini dikenalkan dan menggali nilai-nilai Pancasila,” ujarnya. Ia menambahkan, dengan materi lagu yang tepat, musik bisa menjadi medium efektif menanamkan nilai persatuan hingga kebanggaan lokal.

Ia juga menyinggung tujuan jangka panjangnya. “Kami berharap generasi Indonesia Emas 2045 menjadi generasi tangguh yang mampu membentengi Pancasila dari pengaruh ideologi asing,” katanya.

Band

Wayang Sebagai Napas Kebudayaan

Bagian utama perayaan malam itu ialah Opera Cinewayang dengan lakon Punokawan Kembar, kolaborasi antara Disbudpar Kota Blitar, UPT Perpustakaan Bung Karno, dan Pasamoan Dalang Muda Blitar Raya Pramudyantara. Para dalang muda memadukan unsur multimedia, sinematografi, dan pakeliran tradisional menjadi tontonan yang segar namun tetap berakar pada pakem.

Sejak 2003, UNESCO menetapkan wayang sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Status itu kembali digaungkan oleh Sekretaris Bakesbangpol Kota Blitar, Suskandiati, saat membacakan laporan kegiatan. Ia mengingatkan bahwa wayang bukan sekadar hiburan, melainkan medium yang memuat nilai religius, etika, dan estetika. “Wayang adalah tontonan, tuntunan, dan tatanan. Ketiga nilai esensial itu telah menyatu dalam kehidupan masyarakat,” tuturnya.

Opera Cinewayang malam itu bukan hanya persembahan seni, tetapi juga simbol dukungan pemerintah kota kepada para dalang muda. Suskandiati menegaskan bahwa pelestarian wayang memiliki tiga nilai penting: mengokohkan karakter bangsa, memberi ruang kreatif bagi seniman, dan menjadi wujud gotong royong lintas instansi.

Opera

Puncak Kampung Pancasila Fest: Tiga Kelurahan Baru

Rangkaian Kampung Pancasila Fest yang telah berjalan sepanjang tahun ditutup dengan pengukuhan tiga kampung pancasila baru: Kelurahan Pakunden, Klampok, dan Bendo. Pengukuhan itu menambah jumlah kampung Pancasila di Kota Blitar menjadi 12 dari total 22 kelurahan.

Toto Robandiyo menegaskan bahwa langkah ini bukan seremoni belaka. “Kampung Pancasila adalah sarana bersama untuk menggali dan merevitalisasi nilai-nilai Pancasila sesuai karakter tiap wilayah,” ujarnya. Ia memberikan peringatan halus bahwa bangsa-bangsa besar yang runtuh sering kali kehilangan ideologinya. “Kita tidak ingin Indonesia bernasib seperti itu," tegasnya. 

Rencana pemerintah menargetkan seluruh kelurahan di Kota Blitar menjadi kampung Pancasila pada 2029.

Final Cerdas Cermat Pancasila

Cerdas cermat

Panggung pembuka malam puncak juga menampilkan babak final Cerdas Cermat Pancasila SMP Negeri se-Kota Blitar. Dengan gaya game show meriah, para pelajar mengenakan busana tradisi Jawa.
SMPN 7 meraih juara ketiga dengan nilai 100. SMPN 3 menyusul sebagai juara kedua dengan 200 poin. Pemenang mutlak ialah SMPN 8 dengan nilai 500.

Keriuhan tepuk tangan dari tribun amphiteater menunjukkan bahwa kontestasi ini bukan sekadar kompetisi, tetapi ruang kaderisasi ideologi yang menyenangkan.

Sambutan Virtual Wali Kota Blitar

Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin tidak dapat hadir langsung karena pada saat yang sama sedang menjalankan tugas di Yogyakarta, namun ia tetap mengikuti acara ini secara virtual.

Melalui tayangan video, Mas Ibin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya tiga agenda besar yang dipadukan dalam satu panggung, yaitu peringatan Hari Wayang Dunia ke - 11, program Literasi Seni dan Budaya, serta Kampung Pancasila Fest 2025.

Baca Juga : Cegah Karhutla DPR RI-Kementerian Kehutanan Edukasi Warga Songgon Banyuwangi

 Ia menegaskan bahwa kolaborasi tersebut bukan sekadar selebrasi budaya, tetapi wujud nyata pelaksanaan dua mandat utama Pemerintah Kota Blitar. Dalam arahannya, Mas Ibin menekankan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi langsung dari misi pertama untuk mewujudkan Kota Blitar sebagai kota Pancasila yang aman, religius, dan nasionalis, sekaligus mendukung misi kelima yang menitikberatkan pembangunan kota perdagangan, jasa, pariwisata, dan industri secara berkelanjutan.

Ia menjelaskan secara rinci makna kota Pancasila yang menjadi pijakan pemerintahannya. Kota yang aman, menurutnya, adalah kota yang mampu memberikan jaminan rasa aman bagi seluruh masyarakat. Kota yang religius merupakan kota yang mendorong setiap penganut agama menjalankan ajarannya dengan sungguh-sungguh dalam suasana kerukunan dan toleransi. Adapun kota yang nasionalis adalah kota yang mencintai dan memperjuangkan kepentingan bangsanya sendiri. “Kampung Pancasila merupakan bentuk nyata dari tujuan dan sasaran misi tersebut,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mas Ibin juga menyoroti korelasi kegiatan budaya ini dengan nilai dasar Pancasila, terutama praktik persatuan dan gotong royong sebagai fondasi membentuk masyarakat yang berkarakter. Ia menegaskan bahwa internalisasi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan harus hadir dalam seluruh aspek kehidupan warga Kota Blitar. Karena itu, ia melihat peringatan Hari Wayang Dunia dan Literasi Seni Budaya sebagai momentum penting untuk memperluas pendidikan karakter sekaligus memperkokoh identitas kebudayaan lokal.

Wali kota menempatkan pelestarian wayang sebagai bagian dari amanat ajaran Tri Sakti Bung Karno, khususnya prinsip berkepribadian dalam berkebudayaan. Ia mengingatkan bahwa UNESCO telah menetapkan wayang sebagai warisan budaya dunia, baik sebagai karya budaya global maupun sebagai warisan budaya tak benda kemanusiaan. Berdasarkan itu, Pemkot Blitar merasa berkewajiban mendukung pelestarian budaya adiluhung tersebut. “Pemerintah Kota Blitar mengajak semua pihak melestarikan wayang sebagai warisan luhur bangsa Indonesia,” tuturnya. Mas Ibin memberikan apresiasi kepada para dalang Blitar Raya yang tergabung dalam Pamudyantara karena dianggap konsisten menampilkan tontonan sekaligus tuntunan, termasuk dalam Opera Cinewayang berlakon Punokawan Kembar yang dipentaskan malam itu.

Pada bagian akhir sambutannya, Mas Ibin menyampaikan penghargaan kepada para pelajar yang terlibat dalam eksebisi Festival Band Pancasila dari SMA dan SMK Negeri se-Kota Blitar serta peserta Lomba Cerdas Cermat Pancasila tingkat SMP Negeri. Ia menyebut mereka telah ikut menyebarkan nilai Pancasila melalui musik dan kompetisi pengetahuan. “Selamat untuk adik-adik yang membawakan lagu Pancasila Rumah Kita dan Blitar Kawentar. Kalian telah menyalakan nilai cinta tanah air,” katanya. Ia juga mengucapkan selamat kepada tiga kelurahan Pakunden, Klampok, dan Bendo yang pada tahun ini resmi ditetapkan sebagai Kampung Pancasila. “Selamat kepada seluruh warga Pakunden, Klampok, dan Bendo. Semoga predikat Kampung Pancasila dapat menguatkan semangat persatuan dan gotong royong,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Mas Ibin mendoakan agar ekosistem perwayangan semakin dikenal luas, seiring dengan reputasi Kota Blitar yang kian kawentar. “Selamat berkolaborasi. Selamat Hari Wayang Dunia ke sebelas. Semoga wayang semakin terkenal sebagaimana Kota Blitar kawentar,” ujarnya.

Wali kota

Ruang Publik yang Menghidupkan Identitas

Sepanjang acara, panggung amphiteater terasa menjadi ruang publik yang mempertemukan generasi muda, pelestari budaya, dan pemerintah. Dari layar gawai warga hingga pembingkaian kamera siaran langsung, pertunjukan tampak memadukan ritme gamelan, sorotan lampu modern, dan semangat kebersamaan.

Pemerintah Kota Blitar tampak menempatkan acara ini sebagai momentum strategis. Selain sebagai festival, ia menjadi medium edukasi publik yang subtil. Suskandiati menegaskan bahwa proses gotong royong antar-OPD ialah wujud komitmen pemerintah membangun karakter bangsa dari tingkat kota. “Tujuannya jelas: menyukseskan Hari Wayang Dunia, Kampung Pancasila Fest, dan menjalin kolaborasi lintas instansi,” ujarnya.

Ketua DPRD Kota Blitar, dr. Syahrul Alim, menyampaikan apresiasi singkat namun tegas. Ia menilai kegiatan ini penting sebagai ruang penyadaran publik. “Kami mendukung langkah Pemerintah Kota Blitar dalam memperkuat karakter kebangsaan melalui pendekatan budaya. Ini kolaborasi yang perlu diteruskan,” katanya.

Malam yang Menegaskan Identitas

Puncak acara ditandai dengan penyerahan penghargaan kepada para pemenang festival band, para finalis cerdas cermat, serta tiga Kampung Pancasila yang baru ditetapkan. Para guru, seniman, pelajar, dan pejabat berdiri bersama di panggung melakukan salam Blitar SAE ke arah kamera, sebagai simbol tekad dan keberhasilan Kota Blitar di bawah kepemimpinan Wali Kota Mas Ibin. Malam semakin meriah dengan penampilan pamungkas Opera Cinewayang yang mengusung lakon Punokawan Kembar.

Kota Blitar, yang dikenal sebagai kota pusaka Bung Karno, sekali lagi menunjukkan bahwa warisan budaya dan ideologi tak hanya dirawat melalui pidato atau forum formal, tetapi melalui perayaan yang melibatkan generasi muda secara aktif.

Di tengah arus globalisasi dan derasnya budaya populer, gelaran ini mengingatkan bahwa Pancasila tetap relevan, bukan sebagai dokumen sejarah melainkan sebagai napas kehidupan sehari-hari. Wayang tetap hidup, musik terus bergerak, dan anak-anak muda menjadi jembatan menuju masa depan.

Malam itu, di antara denting gamelan dan sorot lampu panggung, Kota Blitar menegaskan satu pesan: budaya dan ideologi adalah dua sayap yang harus terbang bersama.


Topik

Pemerintahan Pemkot Blitar Perpus Bung Karno Puncak Pancasila Fest 2nd Hari Wayang Dunia



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Madiun Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni