free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Bangun Budaya Blitar Service Culture, Wali Kota Mas Ibin Bentuk ASN Bermental Service Excellence

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

05 - Nov - 2025, 13:24

Placeholder
Wali Kota Blitar Mas Ibin menyampaikan arahan sekaligus membuka kegiatan Bimbingan Teknis “Service Excellence 2025”. Ia menekankan pentingnya perubahan mindset ASN menuju pelayanan publik yang prima dan berintegritas. (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES — Pemerintah Kota Blitar kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berlandaskan integritas dan profesionalitas. Dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pelayanan Publik (Service Excellence) Tahun 2025 yang digelar di Hotel Permai PKPRI, Rabu (5/11/2025), Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin, S.H.I., yang akrab disapa Mas Ibin, menekankan pentingnya perubahan budaya kerja aparatur sipil negara (ASN) menuju paradigma baru, yakni melayani dengan hati.

Dalam sambutannya, Mas Ibin menegaskan bahwa pelayanan publik bukan sekadar tugas rutin birokrasi, melainkan cerminan wajah pemerintah di mata masyarakat. Menurutnya, keberhasilan pemerintah tidak hanya diukur dari kebijakan atau pembangunan fisik, tetapi juga dari seberapa jauh masyarakat merasa terlayani dengan baik dan tulus.

Baca Juga : Wali Kota Blitar Buka Bimtek Service Excellence 2025: Wujudkan ASN Berintegritas dan Pelayanan Publik Prima

 “Pelayanan publik adalah wajah Pemerintah Kota Blitar dan cermin dari komitmen kita mewujudkan visi kota yang maju, sehat, dan sejahtera menuju kota masa depan,” ujarnya.

Kegiatan bimtek yang diikuti para ASN dari berbagai perangkat daerah ini dirancang untuk memperkuat kompetensi pelayanan dan membangun kesadaran baru tentang pentingnya service excellence. Mas Ibin menilai, fondasi dari tata kelola pemerintahan berbasis smart governance adalah pelayanan publik yang prima, cepat, mudah, transparan, dan bebas pungutan liar.

“Pelayanan prima bukan sekadar menjalankan prosedur, tetapi melampaui harapan masyarakat. ASN harus hadir sebagai pelayan, bukan yang dilayani,” tegasnya.

Mas Ibin mengajak seluruh aparatur di lingkungan Pemkot Blitar untuk meninggalkan mentalitas lama sebagai “penguasa”. Menurutnya, ASN harus menanamkan semangat pelayanan publik yang berpihak pada kepentingan masyarakat. Ia menyebut, ASN adalah garda depan dalam setiap langkah pembangunan, dan gaji mereka berasal dari rakyat, sehingga sudah sewajarnya dedikasi kerja diarahkan untuk kepuasan publik.

 “Kita digaji oleh masyarakat, maka sudah sepantasnyalah kita memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.

Melalui kegiatan bimtek ini, para ASN dibekali pengetahuan, keterampilan, dan terutama perubahan pola pikir (mindset) serta budaya kerja (culture set). Tujuannya, agar setiap aparatur memiliki kepekaan sosial, kecepatan merespons kebutuhan warga, serta menjunjung tinggi integritas dalam setiap tindakan.

Blitar Service Culture

Wali Kota yang dikenal dekat dengan warganya itu juga mendorong lahirnya “Blitar Service Culture”, yaitu budaya pelayanan khas ASN Kota Blitar yang mengedepankan senyum, kecepatan, akurasi, dan integritas. Budaya ini, menurut Mas Ibin, akan menjadi identitas baru bagi aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Blitar.

“Kita ingin membangun budaya kerja yang menjadikan senyum, kecepatan, akurasi, dan integritas sebagai identitas ASN Kota Blitar,” tuturnya.

Ia berharap, kegiatan ini menjadi momentum lahirnya aparatur yang berorientasi pada solusi dan kepuasan publik. Dalam era digital dan keterbukaan informasi, masyarakat kian kritis terhadap kinerja pemerintah. Karena itu, ASN dituntut untuk adaptif dan inovatif dalam menghadirkan pelayanan publik yang modern dan humanis.

Mas Ibin menegaskan, tantangan pemerintahan ke depan tidak hanya pada pembangunan infrastruktur, tetapi pada pembangunan kualitas manusia dan kepercayaan publik terhadap birokrasi. Ia mengingatkan bahwa ASN harus aktif mendengarkan aspirasi masyarakat dan melayani dengan hati, bukan sekadar menjalankan tugas administratif.

Baca Juga : Lomba Kreasi Seni Siswa dan Guru Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tuai Apresiasi: Musisi Bangga Didukung Pemerintah

“ASN tidak boleh lagi dilayani, tetapi harus aktif melayani dengan hati,” pesan Wali Kota Blitar itu di hadapan para peserta bimtek.

Kegiatan Bimbingan Teknis Pelayanan Publik (Service Excellence) 2025 ini menghadirkan Grace Mamahit, CMT., Master Trainer BNSP RI sekaligus Founder WePro Communication, sebagai narasumber utama. Pelatihan yang dirancang secara komprehensif ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman ASN tentang konsep pelayanan prima dan mendorong implementasinya secara nyata di setiap unit kerja.

Program bimtek terbagi dalam dua tahap atau batch, masing-masing dilaksanakan pada 5–7 November 2025 dan 10–12 November 2025, dengan total 80 peserta dari berbagai perangkat daerah. Kurikulum dan bahan ajar disusun oleh tim profesional dari WePro Communication, dengan komposisi 40 persen teori dan 60 persen praktik, sehingga peserta tidak hanya memahami konsep, tetapi juga terampil menerapkannya.

Blitar SAE

Materi pelatihan mencakup delapan tema utama: Service Excellence, Komunikasi Efektif, Handling Complaint, Customer Journey & Experience, Professional Grooming, Mindset Service Excellence, hingga Personality Development Public Servant.

Untuk memperkuat pengalaman belajar, metode pelatihan mengadopsi pendekatan Neuro Linguistic Programming (NLP) dan simulasi praktik langsung (role play) dengan alat bantu visual “Points of You”. Pendekatan ini dirancang untuk menggali empati, menumbuhkan kreativitas, serta mengubah cara pandang ASN dalam menghadapi beragam situasi pelayanan publik.

Menutup sambutannya, Wali Kota Blitar mengajak seluruh ASN untuk mengikuti bimtek dengan sungguh-sungguh dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam tugas sehari-hari. Ia menegaskan bahwa semangat reformasi birokrasi tidak lahir dari kebijakan besar semata, melainkan dari perubahan sikap dan cara berpikir setiap pelayan publik.

“Reformasi birokrasi sejati dimulai dari dalam diri kita sendiri, dari cara kita melayani, berkomunikasi, dan memahami kebutuhan masyarakat. Jika setiap ASN mampu menghadirkan pelayanan dengan hati dan profesionalisme, maka wajah pemerintahan Kota Blitar akan semakin dipercaya dan dicintai oleh rakyatnya,” pungkas Wali Kota Blitar.


Topik

Pemerintahan Kota Blitar syauqul-muhibbin mas ibin



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Madiun Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan