JATIMTIMES - Pernahkah Anda terbangun berulang kali di tengah malam karena ingin buang air kecil? Sekilas, hal ini tampak wajar, apalagi jika sebelum tidur Anda banyak minum air. Namun, jika kondisi tersebut terjadi hampir setiap malam, sebaiknya jangan dianggap remeh.
Kebiasaan sering kencing di malam hari bisa menjadi sinyal bahwa tubuh sedang berusaha memberi peringatan adanya gangguan kesehatan, salah satunya pada organ vital yang berfungsi menyaring racun dan limbah tubuh, yaitu ginjal.
Baca Juga : Dari Cwimie Rumahan ke Pasar Digital: Mahasiswa UM Angkat Mampesendong Jadi UMKM Naik Kelas
Pakar kesehatan mengingatkan bahwa gejala sederhana seperti sering buang air kecil di malam hari (nokturia) dapat menjadi petunjuk awal penurunan fungsi ginjal. Pasalnya, ginjal berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan ritme pembuangan urine. Ketika organ ini mulai terganggu, kemampuan ginjal untuk mengonsentrasikan urine di malam hari menurun, sehingga seseorang lebih sering merasa ingin buang air kecil.
Sering Kencing Malam Bisa Jadi Sinyal Gangguan Ginjal
Spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, dr Tunggul Situmorang, SpPD-KGH, menjelaskan bahwa kondisi sering kencing malam bukan sekadar gangguan tidur biasa. Ginjal yang sehat memiliki kemampuan menahan produksi urine pada malam hari agar tubuh dapat beristirahat dengan optimal.
“Itu sebenarnya, kalau (ginjal) sudah gagal, yang mengatur irama kencing itu kan ginjal. Membuat konsentrasi urinenya sebagaimana normal. Membuat pada malam hari lebih bisa di-keep,” jelas dr Tunggul, dikutip dari detik.com, Minggu (2/11/2025).
Namun, ketika fungsi ginjal mulai melemah, sistem pengaturan ini terganggu. Akibatnya, urine yang dihasilkan lebih encer dan jumlahnya meningkat pada malam hari, membuat seseorang harus sering ke kamar mandi.
Gejala Lain Gangguan Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Selain sering terbangun untuk buang air kecil, ada sejumlah gejala lain yang bisa mengindikasikan gangguan fungsi ginjal, seperti urine berbusa, jumlah urine semakin sedikit, perubahan warna urine, hingga pembengkakan di kaki atau wajah.
“Kalau dia mulai terganggu, gejalanya bisa macam-macam. Bisa itu kencing malam, bisa kencing berbusa, bisa kencing yang makin sedikit, atau warnanya berubah,” ujar dr Tunggul.
Meski begitu, dokter menegaskan bahwa gejala tersebut tidak serta-merta menunjukkan gagal ginjal, karena penyebabnya bisa berbeda-beda pada setiap orang. Pemeriksaan medis menyeluruh tetap dibutuhkan untuk memastikan diagnosis.
Baca Juga : Puncak Musim Hujan Berlangsung, Ini Daerah yang Harus Siaga Banjir dan Angin Kencang!
Penyebab Gagal Ginjal Beragam, Salah Satunya Diabetes
Lebih lanjut, dr Tunggul menjelaskan bahwa penyebab utama penyakit ginjal antara lain adalah diabetes yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, serta gaya hidup tidak sehat.
“Kalau misal penyebabnya diabetes tidak terkontrol, mungkin dia akan sering kencing, bukan hanya malam tapi juga siang hari,” ujarnya.
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah halus di ginjal, sehingga kemampuan organ ini dalam menyaring limbah dari darah terganggu. Bila tidak segera diatasi, kerusakan tersebut bisa berkembang menjadi gagal ginjal kronis.
Waspada dan Lakukan Pemeriksaan Dini
Jika Anda sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil lebih dari dua kali, atau mengalami gejala lain seperti urine berbusa, mudah lelah, dan tekanan darah tinggi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan dini membantu mendeteksi gangguan ginjal sebelum berkembang menjadi lebih parah.
Sering buang air kecil di malam hari memang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola minum hingga penyakit tertentu. Namun, jika kondisi ini berlangsung terus-menerus dan disertai perubahan pada urine, jangan abaikan. Ginjal Anda mungkin sedang memberi tanda bahaya. Lakukan pemeriksaan medis agar penyebabnya dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.
