free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pemkab Tanggung Biaya Perawatan Santri Korban Ambruknya Atap Asrama Ponpes di Besuki Situbondo

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : Nurlayla Ratri

29 - Oct - 2025, 16:51

Placeholder
Suasana duka menyelimuti Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani Besuki Situbondo, Rabu (29/10/2025). (Foto: Wisnu Bangun Saputro/ JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo bergerak cepat menanggapi musibah ambruknya atap asrama putri Pondok Pesantren (PP) Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdur Qodir Jailani Ra di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki. 

Pemerintah daerah memastikan seluruh biaya perawatan santriwati yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Situbondo.

Baca Juga : Kedapatan Curi Motor di Warung Lalapan di Kota Malang, Pemuda Tajinan Diamuk Massa Sebelum Diamankan Polisi

Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah atau akrab disapa Mbak Ulfi bersama sejumlah pejabat terkait turun langsung ke lokasi kejadian pada Rabu (29/10/2025). Dalam kunjungannya, ia juga menjenguk para santri yang sedang menjalani perawatan di RSUD Besuki. 

Mbak Ulfi memastikan tidak ada beban biaya sedikit pun yang harus ditanggung pihak pesantren maupun keluarga korban.

“Seluruh biaya pengobatan dan perawatan para santri korban musibah ini kami tanggung melalui Pemkab Situbondo. Kami ingin memastikan anak-anak ini mendapatkan penanganan terbaik,” ujar Mbak Ulfi.

Langkah cepat ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap dunia pendidikan, terutama terhadap para santri yang tengah menuntut ilmu. Pemkab Situbondo juga menyiapkan bantuan kebutuhan darurat bagi pesantren yang terdampak. Tak hanya itu, pemerintah akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi untuk mempercepat proses perbaikan bangunan yang rusak.

Dari hasil peninjauan awal, diketahui bangunan asrama tersebut sudah mengalami keretakan sejak beberapa waktu lalu akibat guncangan gempa. Kondisi itu diduga menjadi salah satu penyebab utama ambruknya atap pada dini hari sekitar pukul 01.00 WIB saat hujan deras mengguyur kawasan Besuki.

Akibat kejadian itu, satu santriwati meninggal dunia dan sedikitnya 18 lainnya mengalami luka-luka. Sebagian korban yang mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang, sementara empat santriwati masih menjalani perawatan intensif di RSUD Besuki.

Baca Juga : Korban Selamat Ambruknya Asrama Putri Pondok Pesantren di Situbondo Ceritakan Detik-detik Kejadian

Pemerintah daerah juga memastikan akan melakukan evaluasi terhadap kondisi bangunan di seluruh pesantren di Kabupaten Situbondo. Tujuannya, agar kejadian serupa tidak kembali terulang dan keselamatan para santri dapat lebih terjamin.

“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR, BPBD, dan Kementerian Agama untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap bangunan pesantren di Situbondo. Keselamatan para santri adalah prioritas utama,” tambah Wabup Ulfiyah.

Selain langkah tanggap darurat, Pemkab Situbondo juga menyiapkan penggunaan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk membantu proses renovasi pondok yang rusak. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar di pesantren dapat kembali berjalan dengan aman dan nyaman.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Polres Situbondo telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti ambruknya atap asrama tersebut. Hasil penyelidikan akan menjadi dasar dalam upaya evaluasi dan perbaikan ke depan.


Topik

Peristiwa situbondo pondok ambruk pondok besuki



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Madiun Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

Nurlayla Ratri