free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 Bukan Hari Libur, Ini Sejarah dan Maknanya

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

24 - Oct - 2025, 05:54

Placeholder
Ilustrasi tanggal 28 Oktober. (Foto: Pixabay)

JATIMTIMES - Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, sebuah momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Peringatan ini menjadi simbol semangat persatuan, kebangsaan, dan cinta tanah air yang diwariskan oleh para pemuda Indonesia sejak 1928.

Namun, banyak masyarakat masih bertanya-tanya, apakah Hari Sumpah Pemuda termasuk hari libur nasional?

Baca Juga : Jumat Penuh Keajaiban! Cinta, Karier, dan Keberuntungan Zodiak 24 Oktober 2025

Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 Tidak Termasuk Hari Libur Nasional

Tahun 2025 menandai peringatan ke-97 Hari Sumpah Pemuda. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, tanggal 28 Oktober tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional maupun cuti bersama.

Penetapan ini mengacu pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Dalam Pasal 1 Keppres tersebut disebutkan:

“Hari-hari bersejarah bagi Nusa dan Bangsa Indonesia yang tersebut di bawah ini dinyatakan sebagai Hari-hari Nasional yang bukan hari libur.”

Artinya, Hari Sumpah Pemuda merupakan hari nasional, tetapi tidak ditetapkan sebagai tanggal merah.

Tahun ini, peringatan Sumpah Pemuda jatuh pada Selasa, 28 Oktober 2025, sehingga aktivitas sekolah, kantor, dan pelayanan publik tetap berjalan seperti biasa.

Sejarah Singkat Hari Sumpah Pemuda

Dikutip dari laman resmi Museum Sumpah Pemuda, penetapan tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda berawal dari pelaksanaan Kongres Pemuda II tahun 1928.

Kongres ini digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari berbagai daerah di Nusantara.

Tujuannya jelas — memperkuat semangat persatuan di antara pemuda dari latar belakang suku, budaya, dan bahasa yang berbeda.

Sebelum kongres dimulai, para pemuda telah mengadakan rapat pendahuluan pada 3 Mei dan 12 Agustus 1928 untuk membentuk panitia dan menyusun agenda pembahasan.

Jalannya Kongres Pemuda II Tahun 1928

Kongres Pemuda II berlangsung selama dua hari di tiga lokasi berbeda di Jakarta, dengan pembahasan yang semakin mengerucut pada semangat kebangsaan:

1. Rapat Pertama (27 Oktober 1928)

Dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond.

Tokoh Mohammad Yamin membahas lima faktor pemersatu bangsa: sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

2. Rapat Kedua (28 Oktober 1928 Pagi)

Bertempat di Gedung Oost-Java Bioscoop.

Pembahasan berfokus pada pentingnya pendidikan bagi generasi muda sebagai pondasi membangun bangsa.

3. Rapat Ketiga (28 Oktober 1928 Sore)

Baca Juga : Siswa-Guru Diduga Keracunan, Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Malang: Hentikan Operasional Dapur MBG Tanpa SLHS

Diadakan di Gedung Indonesische Clubgebouw Kramat (kini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda).

Tokoh Soenario dan Ramelan menekankan pentingnya nasionalisme, demokrasi, serta gerakan kepanduan dalam membentuk karakter pemuda Indonesia.

Ikrar Bersejarah: “Sumpah Pemuda”

Puncak kongres melahirkan ikrar “Sumpah Pemuda” yang diucapkan dengan lantang oleh para perwakilan organisasi pemuda.

Isi ikrar tersebut berbunyi:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sejak saat itu, tanggal 28 Oktober 1928 dikenang sebagai tonggak persatuan nasional — cikal bakal lahirnya semangat kebangsaan yang mengantarkan Indonesia menuju kemerdekaan.

Makna Hari Sumpah Pemuda Bagi Generasi Kini

Hari Sumpah Pemuda bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga pengingat pentingnya menjaga semangat persatuan di tengah keberagaman.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setiap tahunnya juga meluncurkan logo dan tema nasional untuk menghidupkan kembali semangat kolaborasi dan nasionalisme di kalangan generasi muda.

Pakar sejarah Universitas Indonesia, Dr. Asep Kurnia, menjelaskan:

“Sumpah Pemuda adalah bukti bahwa perubahan besar selalu dimulai dari kesadaran kolektif anak muda untuk bersatu dan bertindak.”

Meskipun Hari Sumpah Pemuda 2025 bukan hari libur nasional, maknanya tetap abadi.

Semangat perjuangan, persatuan, dan cinta tanah air yang dicetuskan para pemuda 97 tahun lalu harus terus hidup di hati generasi sekarang.

Karena seperti pesan Bung Karno: “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”


Topik

Serba Serbi hari sumpah pemuda hari libur nasional sejarah sumpah pemuda



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Madiun Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri