JATIMTIMES - Jumat (17/10/2025) bertepatan dengan pasaran Pahing dalam penanggalan Jawa. Berdasarkan kalender Jawa, hari ini jatuh pada 24 Bakda Mulud 1959 tahun Dal, dan berada dalam Wuku Gumbreg. Weton hari ini adalah Jumat Pahing dengan jumlah neptu 15 (Jumat = 6, Pahing = 9).
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton dipercaya menggambarkan watak, rezeki, hingga kecocokan jodoh seseorang. Banyak orang Jawa masih menggunakan primbon untuk menentukan waktu terbaik melakukan hal penting seperti menikah, membuka usaha, hingga bepergian jauh.
Baca Juga : Ratusan PKL Desak Jadwal Kanjuruhan Street Race Diubah, Sebabkan Omzet Pedagang Anjlok
Orang yang lahir pada weton Jumat Pahing dikenal ramah, manis budi bahasanya, jujur, dan bercita-cita tinggi sehingga disukai banyak orang. Sifatnya juga tabah dan pemberani, namun memiliki hati yang keras ketika prinsipnya terusik.
Pemilik weton ini tidak mudah menyerah dan memiliki kemauan kuat untuk mencapai tujuan hidup. Setiap tantangan dihadapi dengan keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang dikerjakan.
Dalam primbon Jawa, Pangarasan untuk Jumat Pahing adalah Lakuning Srengenge, yang berarti “watak seperti matahari”. Sifat ini menggambarkan pribadi yang terang, berwibawa, dan mencerahkan bagi lingkungan sekitar.
Kehadiran orang dengan Pangarasan ini sering membawa semangat dan energi positif. Sosoknya juga dipercaya dan dihormati karena berani bersikap jujur, tegas, serta mampu memberikan pengaruh yang menenangkan bagi orang lain.
Sementara itu, Pancasuda weton Jumat Pahing disebut Tunggak Semi, yang berarti “pohon yang ditebang tetapi tumbuh lagi”. Maknanya, rezeki selalu lumintu atau tidak pernah terputus.
Pemilik weton ini sering mendapatkan kemudahan dalam urusan ekonomi dan pekerjaan. Meskipun sempat menghadapi kesulitan, keberuntungan akan datang lagi di waktu berikutnya. Rezeki yang diperoleh cenderung lancar dan terus berkembang.
Hari ini juga berada dalam Wuku Gumbreg, yang dilambangkan oleh Bathara Cakra, dewa yang dikenal jujur, tegas, dan berbicara apa adanya. Dalam primbon, Bathara Cakra digambarkan dengan “kaki depan mencelup di air”, artinya ucapan terdengar lembut di awal, namun bisa keras di belakang jika dibutuhkan.
Simbol gedhong atau lambang rezeki berada di belakang, yang menandakan sifat ikhlas dan tidak pelit. Pohonnya adalah beringin, melambangkan keteduhan dan perlindungan bagi banyak orang.
Sosok dengan pengaruh wuku ini sering disenangi karena kejujurannya dan ketegasan dalam bekerja. Burung penandanya adalah ayam hutan, yang menggambarkan kefasihan berbicara, kecerdikan, serta kemampuan menarik simpati dari orang penting.
Baca Juga : Mandaya Awards 2025 Nobatkan Blitar Sebagai Kota Pemberdayaan: Mas Ibin Sang Penggerak Ekonomi Rakyat
Gambaran wataknya seperti “petir menyambar”, yakni penuh semangat, banyak ide, dan berpengetahuan luas. Namun, perlu berhati-hati agar tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Dalam primbon juga disebutkan, Kala (penjaga arah bahaya) Wuku Gumbreg berada di Selatan. Karena itu, tidak disarankan melakukan perjalanan penting ke arah Selatan selama tujuh hari ke depan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Primbon Jawa menyebutkan bahwa Jumat Pahing dalam Wuku Gumbreg termasuk hari baik untuk segala aktivitas. Hari ini juga cocok digunakan untuk bepergian, karena perjalanan akan berlangsung lancar dan menyenangkan di tempat tujuan.
Energi positif dari weton ini sangat mendukung untuk memulai usaha baru, berdagang, ataupun mengembangkan karier. Hari ini juga baik digunakan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan dan bisnis.
Dengan karakter yang tegas, jujur, bertanggung jawab, serta berjiwa pemimpin, weton Jumat Pahing cocok untuk profesi pengusaha, pemimpin, dan seniman.
Untuk urusan asmara, weton Jumat Pahing (neptu 15) disarankan mencari pasangan dengan jumlah neptu 8, 10, 12, 14, atau 16. Kombinasi yang dianggap serasi antara lain, Senin Wage (8), Selasa Legi (10), Rabu Wage (12), Kamis Legi (14), Sabtu Pon (14) dn Minggu Pon (16).
