JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus memperluas jaringan di dunia internasional dengan bergabung ke dalam keanggotaan United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac).
Di mana tergabungnya Pemkab Malang dalam keanggotaan UCLG Aspac ditandai dengan hadirnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang Ahmad Dzulfikar Nurrahman ke acara 10th UCLG Aspac Congress 2025 Goyang, Korea Selatan mulai tanggal 22 sampai 27 September 2025 lalu.
Baca Juga : Syarat Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026: Peluang, Jadwal, dan Skenarionya
Ahmad Dzulfikar Nurrahman atau yang akrab disapa Avi ini mengatakan, kehadiran dirinya di acara 10th UCLG Aspac Congress 2025 di Kota Goyang, Korea Selatan untuk menghadiri undangan sebagai member atau anggota baru dari UCLG Aspac mewakili Pemkab Malang.
Di momentum itu secara resmi juga diserahkan sertifikat keanggotaan oleh Co President UCLG Aspac sekaligus Walikota Goyang Lee Dong Hwan bersama Secretary General UCLG Aspac Bernadia Irawati Tjandradewi beserta jajaran pimpinan UCLG Aspac.
"Kita masukkan keanggotaan kita di UCLG Aspac. Harapannya nanti bisa ada kolaborasi dengan member yang lain dan ada program-program dari UCLG Aspac ini yang bisa kita serap, utamanya dari free funding. Karena kalau mengandalkan APBD daerah juga berat," ungkap Avi kepada JatimTIMES.com.
Avi menjelaskan, dengan masuknya Pemkab Malang dalam keanggotaan UCLG Aspac merupakan langkah yang sangat strategis. Pasalnya, UCLG Aspac merupakan asosiasi atau lembaga yang beranggotakan kota/kabupaten di negara-negara Asia Pasifik yang bergerak di semua sektor, termasuk di dalamnya terkait lingkungan.
"Jadi pendanaan untuk lingkungan itu cukup banyak yang bisa diakses di beberapa kegiatan yang diadakan oleh negara-negara lain. Itu lingkupnya Asia Pasifik. Kabupaten Malang resmi masuk keanggotaan, kemarin sudah terdaftar," jelas Avi.
Berkaitan dengan sektor lingkungan, saat ini telah memasuki era perdagangan karbon. Menurut Avi, Pemkab Malang bisa mengambil peran dalam perdagangan karbon tersebut. Di mana perdagangan karbon tersebut lebih banyak berada di luar Indonesia.
"Kalau kita tidak bisa mengakses itu ya sayang, makanya kita harus banyak-banyak untuk menjalin networking dengan beberapa negara terutama di luar ASEAN," kata Avi.
Pihaknya menyebut, bergabungnya Pemkab Malang ke dalam keanggotaan UCLG Aspac merupakan suatu hal yang nantinya akan memberikan manfaat banyak bagi Pemkab Malang maupun masyarakat luas Kabupaten Malang.
Baca Juga : Sejarah Timnas Indonesia di Piala Dunia: Dari Hindia Belanda 1938 hingga Asa Menuju 2026
"Kita bisa mengambil potensi atau peluang dari adanya perdagangan karbon atau free funding," ujar Avi.
Selain itu, menurut Avi, Pemkab Malang bisa memanfaatkan peluang jika nantinya terjalin kerja sama antar daerah di negara-negara Asia Pasifik. Salah satunya terkait studi tiru ke daerah-daerah di wilayah Asia Pasifik.
"Jadi semisal kita bisa belajar ke Jepang karena di sana ada pengelolaan sampah yang baik dengan harga yang murah atau bagaimana kita bisa memanfaatkan waste to energy dengan efektif dan itu bisa kita pelajari dengan keanggotaan (UCLG Aspac) itu tadi," ungkap Avi.
Lebih lanjut, pihaknya berharap, agar ke depan Pemkab Malang dapat mengembangkan pola kerja sama dengan beberapa kota/kabupaten di negara-negara Asia Pasifik yang tergabung ke dalam keanggotaan UCLG Aspac. Salah satu bentuk kerja sama yang nantinya dapat terjalin yakni sister city.
"Jadi kita seperti mereplikasi apa yang ada di kota kabupaten tersebut. Kemudian ada pendanaan dari sektor free funding, perdagangan karbon, itu juga bisa dilakukan dengan lintas negara. Harapannya itu bisa menyerap sebanyak mungkin support untuk membantu urusan lingkungan di Kabupaten Malang," pungkas Avi.
