free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Bolehkah Niat Puasa Senin Kamis di Siang Hari? Ini Penjelasannya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

11 - Sep - 2025, 07:14

Placeholder
Ilustrasi berbuka puasa. (Foto: Baznas)

JATIMTIMES - Puasa Senin Kamis menjadi salah satu amalan sunnah yang banyak dikerjakan umat Islam karena keutamaannya yang besar. Dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Abu Aulia dan Abu Syauqina, disebutkan sebuah hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الْأَعْمَالَ تُعْرَضُ كُلَّ اثْنَيْنِ وَخَمِيْسٍ فَيَغْفِرُ اللَّهُ لِكُلِّ مُسْلِمٍ أَوْ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ إِلَّا الْمُتَهَاجِرَيْنِ فَيَقُولُ : أَخِّرُوهُمَا

Baca Juga : Kalender Jawa Kamis Legi, 11 September 2025: Watak Weton, Rezeki, Jodoh, dan Hari Baik

Artinya: "Sesungguhnya amal-amal manusia dilaporkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang saling menjauh. Allah berkata, 'Tangguhkanlah untuk keduanya'." (HR Ahmad)

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan alasan beliau memilih berpuasa pada hari Senin:

ذَاكَ يَوْمَ وُلِدْ فِيهِ، وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Artinya: "Itu adalah hari kelahiranku dan diturunkannya wahyu kepadaku." (HR Muslim dan Ahmad)

Keutamaan inilah yang menjadikan puasa Senin Kamis sangat dianjurkan untuk diamalkan secara rutin.

Dalam setiap ibadah, niat menjadi syarat utama yang menentukan sah atau tidaknya amal. Hal ini ditegaskan dalam hadits Umar bin Khattab RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju." (HR Bukhari dan Muslim)

Adapun perbedaan antara puasa wajib (seperti Ramadan) dan puasa sunnah (seperti Senin Kamis) terletak pada batas waktu niatnya.

Untuk puasa wajib, niat harus dilakukan sejak malam hari sebelum fajar. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa tidak berniat puasa di waktu malam maka tidak ada puasa baginya." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah)

Sementara itu, puasa sunnah lebih fleksibel. Dalam buku Fikih Puasa karya Ali Musthafa Siregar dijelaskan, niat puasa sunnah bisa dilakukan sejak terbenam matahari (magrib) hingga sebelum tergelincir matahari (zuhur) pada hari puasa.

Syaratnya, orang tersebut belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak masuk waktu subuh. Artinya, seseorang masih boleh berniat puasa Senin atau Kamis meski sudah lewat subuh, selama belum makan, minum, atau melakukan pembatal puasa lainnya.

Sebagai contoh, jika seseorang bangun pagi dan belum sempat berniat di malam sebelumnya, ia masih bisa berniat hingga menjelang Zuhur, asalkan sejak subuh belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Baca Juga : Delapan Bulan, Pemkot Batu Terima Belasan Laporan Kekerasan Perempuan dan Anak

Mengacu pada jadwal salat, niat puasa Senin bisa dilakukan sejak magrib hari Minggu hingga sekitar pukul 12.00 WIB (waktu Zuhur) pada hari Senin. Begitu juga puasa Kamis, niat bisa dilakukan dari magrib Rabu hingga sebelum Zuhur hari Kamis.

Berikut bacaan niat puasa Senin Kamis yang umum diamalkan:

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis karena Allah ta'âlâ."

Itulah penjelasan lengkap terkait boleh tidaknya niat puasa Senin dan Kamis setelah subuh. Dengan memahami perbedaan waktu niat ini, umat Islam bisa lebih tenang dalam menjalankan puasa sunnah Senin Kamis. Semoga informasi ini bermanfaat. 


Topik

Agama Niat Puasa Puasa Sunah Puasa Senin Kamis



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Madiun Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni