free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Biaya Pembuatan Film Animasi Merah Putih: One for All Diduga Hanya Rp 1 Juta

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

11 - Aug - 2025, 17:33

Placeholder
Percakapan Bintang Takari yang sedang viral di X. (Foto X)

JATIMTIMES - Film animasi Indonesia Merah Putih: One for All tengah menjadi sorotan tajam publik. Pada Senin (11/8/2025), judul ini bahkan sempat bertengger di daftar trending platform media sosial X (sebelumnya Twitter).

Bukan hanya karena tema nasionalisme yang diangkat, melainkan juga karena munculnya sederet klaim mengejutkan terkait biaya produksinya.

Baca Juga : Warga Bernafas Lega, Penyesuaian Tarif Sewa BMD Hunian di Kota Malang Bakal Bertahap

Klaim Awal: Bujet Capai Rp 6,7 Miliar

Produser film tersebut, Toto Soegriwo, sempat mengungkap melalui akun Instagram pribadinya (@totosoegriwo) bahwa produksi Merah Putih: One for All menelan biaya hingga Rp 6,7 miliar. Film ini digarap oleh Perfiki Kreasindo, dengan Endiarto dan Bintang sebagai sutradara sekaligus penulis naskah.

Namun, pernyataan tersebut mendapat bantahan dari sebuah unggahan akun X @moviemnfs, yang mengutip informasi dari sebuah grup animasi di Facebook. Di sana disebutkan bahwa biaya produksi film ini sesungguhnya hanya sekitar Rp 1 juta.

Bocoran dari Grup Animasi: Versi Bintang Takari

Dari tangkapan layar percakapan yang beredar, Bintang Takari yang terlibat dalam proyek ini memberikan penjelasan bahwa bujet Rp 1 juta tersebut hanya digunakan untuk mentraktir para pengisi suara makan di warteg. Ia mengaku menggarap film ini sendiri tanpa sponsor dan tanpa bantuan dana dari pemerintah.

Bintang juga menjelaskan bahwa keterbatasan waktu produksi menjadi alasan mengapa kualitas animasi dinilai tidak maksimal. Ia hanya memiliki waktu tiga bulan untuk menyelesaikan proyek tersebut dengan jam tidur hanya sekitar dua jam per hari.

Alasan Bisa Tayang di Bioskop

Dalam percakapan lanjutan, Bintang mengungkap bahwa film ini bisa tayang di bioskop berkat dukungan komunitas pemilik bioskop di Indonesia. Ia berkenalan dengan seseorang yang bergerak di industri perfilman, yang kemudian mendorongnya untuk membuat film bertema kemerdekaan meski waktu produksi sangat mepet.

Komunitas tersebut menyambut baik ide tersebut dan membantu memastikan film ini bisa masuk jaringan bioskop, dengan alasan tema kebangsaan layak untuk disuarakan.

Penggunaan Aset Animasi Lama

Bintang juga membeberkan bahwa aset visual yang digunakan sebagian besar merupakan koleksi lama yang ia kumpulkan selama puluhan tahun dari berbagai proyek animasi luar negeri. Aset tersebut hanya dimodifikasi seperlunya, sehingga tidak membutuhkan biaya tambahan besar.

Pemerintah Tak Terlibat Pendanaan

Seorang perwakilan dari sektor ekonomi kreatif yang sempat menerima audiensi tim produksi menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan bantuan finansial maupun fasilitas promosi untuk film ini. Masukan yang diberikan hanya sebatas teknis terkait cerita, karakter, dan trailer.

Reaksi Warganet: Pro dan Kontra

Unggahan ini memicu reaksi beragam dari warganet.

Baca Juga : Gula Petani Tak Terjual Akibat Rembesan Gula Rafinasi Beredar di Pasar, APTR: Pemerintah Harus Lakukan Sweeping Pasar

Sebagian kecewa dan mempertanyakan kredibilitas klaim bujet awal yang mencapai miliaran rupiah.

Ada yang menyindir, “Bujet cuma 1 juta, itu pun buat konsumsi. Ada yang lebih lawak lagi nggak?”

Beberapa menilai kualitas animasi tidak sebanding dengan pengalaman sang kreator yang mengaku telah 25 tahun bekerja di Singapura menggarap proyek luar negeri.

Di sisi lain, ada pula yang memuji semangat berkarya meski dengan keterbatasan dana dan waktu.

Tentang Film Merah Putih: One for All

Film berdurasi 70 menit ini mengangkat kisah bertema nasionalisme dan persatuan serta dirilis pada Agustus 2025 bertepatan dengan HUT Ke-80 RI. Tujuannya adalah menginspirasi generasi muda untuk mencintai tanah air.

Sayangnya, kontroversi biaya produksi dan jalur distribusi membuat diskusi publik lebih banyak berfokus pada polemik di balik layar dibanding isi cerita film itu sendiri.

Belum Ada Klarifikasi Resmi

Hingga kini, pihak produser maupun tim produksi belum memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan bujet rendah ini. Publik masih menantikan penjelasan yang lebih transparan agar polemik ini tidak semakin memanas.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya Merah Putih One for All film kebangsaan pro kontra film



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Madiun Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy