JATIMTIMES - Pelukis asal Jombang Teguh Tetris (43) memiliki cara unik dalam menciptakan karya lukisnya. Seniman asli kota santri ini memanfaatkan limbah kertas menjadi sebuah karya lukis yang bernilai tinggi.
Tetris menggunakan limbah kertas bekas buku tulis hingga koran untuk dijadikan media lukisnya. Kertas-kertas itu ia hancurkan dengan air hingga menjadi seperti bubur.
Baca Juga : Sutiaji Tekankan Pemantapan Pemulihan Ekonomi, Aplikasi UMKM Malpro Disosialisasikan
Baru setelah itu, bapak dua anak ini menempelkan bubur kertas itu ke kanvas yang sudah ia gambar dalam bentuk sketsa sebelumnya. Bubur kertas itu ditempelkan mengikuti pola sketsa gambar. Baru kemudian dijemur hingga kering.
Setelah dipastikan kering, kemudian barulah Tetris melukisnya dengan cat akrilik. Teknik melukis dengan kuas dipadu dengan bubur kertas yang ditempel pada kanvas itu menciptakan karya lukis yang indah.
Lukisan karya suami dari Fitriah (42) itu bahkan terlihat mirip seperti pola relief pada candi karena ada pola timbul dari bubur kertas tersebut. Oleh karena itu, Tetris menyebut karyanya lukisan bubur kertas.
"Kalau orang umum biasanya menyebutnya 3D, karena timbul. Kedua seperti relief, seperti pada posisi hidung dan bibir yang timbul," kata Tetris saat ditemui di rumahnya, Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang, Kamis (26/01/2023).
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kurir ekspedisi itu sudah sejak tahun 1998 melukis dengan menggunakan limbah kertas. Hal itu bermula dari banyaknya kertas yang tak terpakai di rumahnya. Selain itu, ia ingin tampil beda dari lukisan lainnya.
Melalui tangan dinginnya inilah tercipta karya lukis yang indah. Mulai dari lukisan tokoh pewayangan, tokoh kerajaan majapahit, hingga para ulama seperti KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah dan mantan Presiden RI KH Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Baca Juga : Overload, Pemkot Blitar dan Kemenkumham Sepakat Relokasi Lapas Blitar
Karya lukisnya ini juga sering kali dibawa ke pameran lukis untuk dipamerkan. "Terakhir ikut pameran lukis di Mojokerto dan Yogyakarta," tandasnya.
Tetris mengatakan, dirinya juga menerima pesanan lukisan. Pemesan biasanya hanya mengirimkan contoh gambar maupun foto orang yang akan dibuat lukisan.
Teknik melukis yang rumit itu, membuat Tetris membandrol lukisannya dengan harga tinggi. Lukisan berukuran 40×60 cm ia hargai Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Sedangkan ukuran 50×70 seharga Rp 2 juta dan ukuran 60x80 ia jual seharga Rp 3 juta.
"Paling mahal saya pernah jual satunya Rp 18 juta ukuran 1,2 x 1 meter. Itu lukisan bergambar macan, pesanan orang," pungkasnya.(*)
