Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni Apresiasi Program Bantuan Pendidikan Rp 48 Miliar

12 - Dec - 2025, 05:11

Wakil Ketua DPRD Jatum Sri Wahyuni.

JATIMTIMES - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) meluncurkan program bantuan biaya pendidikan peserta didik untuk warga kurang mampu tahun 2025 senilai Rp 48 miliar. Wakil Ketua DPRD Jatum Sri Wahyuni mengapresiasi adanya program tersebut.

Ia mendukung penuh langkah Pemprov Jatim dalam menjalankan program tersebut. Sri Wahyuni menyebut program ini sebagai langkah strategis dan humanis yang harus didukung seluruh pihak.

Baca Juga : Karya Riset Virtual Geoconservation Universitas Negeri Malang berkerjasama dengan UNESCO Global Geopark Ijen (VIRGO) mendapat Apresiasi Bupati Banyuwangi

“Program ini sangat penting untuk memastikan tidak ada lagi anak-anak Jawa Timur yang putus sekolah hanya karena faktor ekonomi. Bantuan ini tepat sasaran untuk keluarga prasejahtera yang belum mendapat bantuan serupa,” ujar Sri Wahyuni, Jumat (11/12/2025).

Program bantuan biaya pendidikan tahun 2025 menyasar keluarga kategori desil 1 dan 2. Kategori tersebut merupakan kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah.

Melalui program itu, Pemprov Jatim menyiapkan anggaran sebesar Rp 48,077 miliar untuk mendukung keberlangsungan pendidikan peserta didik dari keluarga kurang mampu. Sri Wahyuni berharap bantuan ini dapat memperkecil kesenjangan akses pendidikan serta memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) Jawa Timur.

“Investasi terbesar kita adalah pada pendidikan. Dengan memastikan anak tetap sekolah, kita sedang menyiapkan masa depan Jatim yang lebih baik,” tegasnya.

Program ini diharapkan mampu menjadi stimulus untuk menekan angka putus sekolah dan meningkatkan kesempatan belajar bagi generasi muda Jatim.

Baca Juga : Karya Riset Virtual Geoconservation Universitas Negeri Malang berkerjasama dengan UNESCO Global Geopark Ijen (VIRGO) mendapat Apresiasi Bupati Banyuwangi

Sebagai informasi, program yang diinisiasi Pemprov Jatim ini memang bertujuan mencegah anak putus sekolah sekaligus memberikan intervensi khusus bagi keluarga prasejahtera yang selama ini belum tersentuh bantuan pendidikan.

Peluncuran program dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu (10/12/2025), di Gedung Dyandra Convention Center Surabaya. Khofifah menegaskan bahwa pendidikan merupakan jalan penting bagi anak-anak untuk meraih masa depan yang lebih baik.

“Jangan pernah merasa minder. Kalau berangkat sekolah dibonceng ayah memakai sepeda pun itu adalah bentuk penghormatan. Orangtua dan guru selalu mendoakan agar anak-anak sukses,” pesan Khofifah.