Optimistis Menuju Kota Kreatif Dunia, Wali Kota Malang Siap Jadi Tuan Rumah ICCF 2025

Reporter

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy

15 - Oct - 2025, 05:54

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat memberikan arahan dalam Taklimat Media jelang ICCF 2025.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Optimisme tinggi disampaikan Wali Kota Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM menjelang pelaksanaan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang akan digelar di Malang Raya pada 6–10 November 2025.

Mengusung tema “Nusantaraya – Senyawa Malang Raya”, ICCF 2025 menjadi simbol kolaborasi lintas wilayah antara Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang. Kolaborasi ini menegaskan semangat bersama untuk memperkuat ekosistem kreatif Jawa Timur menuju provinsi kreatif.

Baca Juga : Ziarah Makam Imam Kabul dan Eddy Rumpoko, Cak Nur dan Heli Teladani Perjuangan Pemimpin Kota Batu Terdahulu

“Festival Mbois 10, yang menjadi salah satu rangkaian ICCF 2025, adalah bukti nyata bahwa kolaborasi kreatif Malang Raya bukan sekadar wacana, melainkan kekuatan yang tumbuh dari bawah. Inilah energi kolektif yang akan mendorong Jawa Timur menuju cita-cita besar sebagai creative province,” ujar Wahyu di Malang Creative Center (MCC), Rabu (15/10/2025).

Wahyu menegaskan, persiapan Kota Malang sudah memasuki tahap akhir. Malang Creative Center (MCC) akan menjadi lokasi utama pelaksanaan acara, termasuk wadah bagi 17 subsektor ekonomi kreatif untuk menampilkan produk unggulan mereka.

Salah satu inovasi yang akan ditunjukkan adalah aplikasi Mbois, hasil kolaborasi anak-anak muda Malang yang menyediakan hampir 70 layanan publik berbasis digital. Program ini menjadi salah satu poin penting yang mengantarkan Kota Malang meraih nilai tinggi dalam Indeks Masyarakat Digital (IMDI) dari Kementerian Kominfo.

“Kolaborasi antarwilayah di Malang Raya adalah contoh ideal sinergi pembangunan berbasis kreativitas. Ide, seni, dan inovasi menjadi sumber daya utama kemajuan daerah. Sebagai kota berpredikat UNESCO Creative City of Media Arts, kami terus memperkuat peran Malang sebagai poros ekonomi kreatif yang menyejahterakan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) T.B. Fiki C. Satari, menegaskan ICCF 2025 bukan sekadar ajang perayaan, tetapi simbol konsolidasi masyarakat kreatif untuk mendukung pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas.

“Melalui Nusantaraya di Malang Raya, kita menunjukkan bahwa kota-kota tidak terikat sekat administratif, tapi bisa berkolaborasi merayakan keberagaman dan kekayaan Indonesia,” kata Fiki.

Ketua OC ICCF 2025 Sam Vicky Arief H. juga menekankan bahwa ICCF adalah pergerakan besar yang lahir dari semangat daerah. Dan menunjukkan bahwa daerah lebih dari sekadar perbatasan daerah administratif. 

Baca Juga : Kunjungi DPKP Surabaya, Wali Kota Eri Apresiasi Pahlawan Kemanusiaan dalam Misi Penyelamatan Santri Al-Khoziny

“Dari Malang Raya kita buktikan, Kota Batu dengan potensi gastronomi, Kota Malang dengan media art, dan Kabupaten Malang dengan kekuatan budayanya — bersenyawa mendorong Jawa Timur Creative Province,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Koordinator Malang Creative Fusion Dadik Wahyu Chang. Menurut dia, ekosistem kreatif Malang kini sudah matang dan terus berkembang.

“Senyawa Malang Raya memperlihatkan bagaimana seni, teknologi, dan ide berpadu menjadi kekuatan kota yang dinamis. Malang adalah laboratorium ide yang menginspirasi banyak kota lain dalam mengembangkan budaya inovasi,” ungkap Dadik.

ICCF 2025 juga akan menghadirkan malam penghargaan bagi tokoh, komunitas, dan pemerintah daerah yang berperan besar dalam menggerakkan ekosistem kreatif nasional. Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, momen ini menjadi pengingat bahwa pelaku ekonomi kreatif adalah pahlawan masa kini — berjuang melalui gagasan, kolaborasi, dan karya.