Guru MTsN 2 Kota Malang Berbagi Strategi Inovatif dalam Workshop Kemenag

Editor

A Yahya

23 - Sep - 2025, 03:38

Guru MTsN 2 Kota Malang jadi salah satu narasumber dalam workshop bertajuk Strategi Pembelajaran Menarik, Efektif, dan Efisien(ist)

JATIMTIMES - Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang  belum lama ini dipenuhi para pengawas RA hingga Aliyah, serta wakil kepala madrasah bidang kurikulum dari berbagai satuan pendidikan. 

Mereka larut dalam sebuah workshop bertajuk “Strategi Pembelajaran Menarik, Efektif, dan Efisien”. Kegiatan yang berlangsung hingga siang hari itu menghadirkan gagasan bahwa proses mengajar tidak cukup hanya dipahami sebagai penyampaian materi, melainkan harus disertai sentuhan hati dan pendekatan personal.

Baca Juga : Aksi Bergizi Jadi Strategi MTsN 2 Kota Malang Bentuk Generasi Tangguh dan Cerdas

Kepala Kemenag Kota Malang, Achmad Shampton, S.HI, M.Ag., membuka sesi dengan pesan yang kuat: guru sejati adalah mereka yang mengajar dengan mahabbah cinta. Menurutnya, ketika guru menanamkan cinta pada profesi dan siswanya, suasana belajar akan terasa lebih hidup.

“Materi dan metode hanyalah sarana. Tetapi jika hati guru dipenuhi ketulusan, siswa akan merasa dihargai dan termotivasi. Dari situlah lahir ruang belajar yang sehat,” tuturnya di hadapan peserta.

Gagasan tentang mahabbah diperkuat oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Malang, Abdul Mughni. Ia memperkenalkan konsep Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), sebuah pendekatan yang menempatkan cinta sebagai roh dari pembelajaran.

“Sekolah harus menjadi tempat yang aman, nyaman, sekaligus memberdayakan. Kurikulum hanyalah alat, sementara cinta adalah energi yang menghidupkannya,” tegas Mughni, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala MIN 1.

Lebih lanjut ia menegaskan juga,  bahwa personalisasi pembelajaran mutlak diperlukan agar setiap siswa bisa berkembang sesuai potensi unik mereka.

Baca Juga : Serahkan SK Kenaikan Pangkat dan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya, Mbak Wali : Jadikan Motivasi untuk Terus Berkarya

Sesi berikutnya menyoroti peran wakil kepala madrasah bidang kurikulum sebagai motor penggerak mutu pendidikan. Muslimin, guru MTsN 2 Kota Malang, menekankan bahwa tugas seorang Waka tidak berhenti pada urusan administratif.
“Tanpa kepemimpinan yang adaptif, strategi pembelajaran inovatif tak akan berjalan. Waka Kurikulum harus berani menjadi fasilitator, motivator, sekaligus penggerak perubahan,” ujarnya.

Muslimin lalu membagikan pengalaman nyata di madrasahnya yang mengusung jargon SOLMATE KER (Solid, Maju, Terdepan, Kompeten, Berkarakter). Melalui program peer teaching, sesi coaching rutin, hingga analisis berbasis data, timnya berhasil mencetak prestasi di tingkat nasional dan internasional hanya dalam tiga bulan pertama tahun pelajaran ini.

Workshop berakhir dengan sesi diskusi interaktif. Para peserta berbagi pengalaman, menyampaikan kendala, sekaligus merumuskan strategi baru yang bisa diadaptasi di madrasah masing-masing. Dari kegiatan ini, muncul harapan bahwa insan pendidikan di lingkungan Kemenag Kota Malang akan terus berinovasi, membentuk generasi yang tidak sekadar unggul dalam akademik, tetapi juga berkarakter kuat.