Kisah Khalid bin Walid, Tumbangkan Berhala Al-Uzza dan Jin Penjaganya dalam Sekejap
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
08 - Jul - 2025, 09:24
JATIMTIMES – Di balik kemenangan umat Islam saat penaklukan Kota Makkah, tersimpan kisah heroik sang panglima tak terkalahkan, Khalid bin Walid.
Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai Pedang Allah ini dipercaya menjalankan misi suci: menghancurkan berhala paling disegani kaum musyrik, Al-Uzza, bahkan hingga disebut memenggal kepala jin yang menjelma darinya.
Baca Juga : Sultan Agung dan Pemberontakan Pajang 1617: Ketika Warisan Lama Menantang Kekuasaan Baru
Kisah ini tercatat dalam berbagai literatur sejarah Islam, salah satunya buku Khalid bin Al-Walid Saifullah Al-Maslul karya Manshur Abdul Hakim. Dikisahkan, tepat pada 25 Ramadan usai Fathu Makkah, Rasulullah SAW mengutus Khalid untuk menghancurkan berhala Al-Uzza yang terletak di sebuah kebun kurma, tempat suku Quraisy, Kinanah, dan Mudhar kerap melakukan pemujaan.
Menurut sejarawan Ibnu Ishaq, berhala itu dijaga oleh kelompok Bani Syaiban dari kabilah Bani Sulaim. Ketika mendengar kedatangan Khalid, penjaga itu menanggungkan pedangnya ke patung Al-Uzza, lalu naik ke atas bukit sembari melantunkan syair perlawanan yang memohon kekuatan kepada berhala mereka:
"Wahai Al-Uzza, bertahanlah kuat, jangan gentar atas serangan Khalid. Jika kamu tak mampu mengalahkannya, maka aku akan kembali menanggung dosa yang berat."
Namun, tanpa ragu, Khalid bin Walid merobohkan berhala itu. Ia pun kembali kepada Rasulullah dan menyampaikan bahwa tak ada hal aneh yang ia lihat.
Rasulullah SAW kemudian memerintahkan Khalid untuk kembali ke lokasi tersebut. Dalam misi kedua inilah terjadi peristiwa yang luar biasa: tiba-tiba muncul seorang wanita berkulit hitam, rambutnya terurai, berteriak-teriak dan meratap di dekat reruntuhan berhala.
Melihat itu, Khalid langsung mengangkat pedangnya, menghunusnya ke arah sosok tersebut sambil bersyair: "Wahai Al-Uzza, sesungguhnya kekufuranmu telah dihinakan oleh Allah. Tidak ada lagi tempat bagimu di muka bumi ini."
Wanita itu, yang dipercaya sebagai jelmaan jin penjaga Al-Uzza, tewas oleh tebasan pedang Khalid. Rumah tempat berhala itu disembah pun dihancurkan total. Khalid bahkan mengambil harta benda yang ditemukan di dalamnya lalu kembali melapor kepada Rasulullah.
Baca Juga : Jejak Keilmuan Sunan Muria: Antara Tapa Ngeli, Dewa Ruci, dan Jaringan Wali Songo
Setelah mendengar laporan itu, Rasulullah SAW bersabda, "Itulah Al-Uzza. Kini ia tak akan disembah lagi untuk selama-lamanya."
Kisah tersebut juga dikuatkan oleh riwayat Abu Ath-Thufail serta ditulis ulang dalam buku Sang Panglima Tak Terkalahkan: Khalid bin Walid karya Hanatul Ula Maulidya.
Dalam versi ini, dikisahkan Khalid tidak hanya menghancurkan patung, tetapi juga membakar seluruh reruntuhannya, sebuah simbol pembakaran kekufuran yang ia kobarkan dengan semangat membara.
Tak lama setelah itu, Khalid kembali mendapat amanah besar dari Rasulullah SAW: menyebarkan Islam ke wilayah Bani Khuza’ah (Bani Judzaimah). Sebuah misi dakwah lanjutan usai penghancuran simbol kemusyrikan yang selama ini menjadi berhala utama di Semenanjung Arab.